Ditangkap KPK, Fathanah dan Maharany sedang bugil di hotel
Teka-teki soal penangkapan Ahmad Fathanah dan Maharany di Hotel Le Meridien pada 29 Januari terungkap.
Teka-teki soal penangkapan Ahmad Fathanah dan Maharany di Hotel Le Meridien pada 29 Januari lalu akhirnya terungkap. Seorang penyelidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi yang bersaksi hari ini mengaku saat penangkapan, keduanya sedang tidak berbusana.
Ada dua penyelidik KPK yang bersaksi hari ini. Yakni Amir Arif dan Dian Andi. Tetapi, hanya Amir Arif yang ikut menangkap Fathanah dan Maharany di hotel itu.
-
Apa yang ditemukan di samping makam wanita tersebut? Apa yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah perempuan tersebut dikuburkan di samping anak panah yang "secara simbolis laki-laki", menantang persepsi tradisional tentang peran gender.
-
Di mana makam wanita tersebut ditemukan? Makam ini ditemukan di situs pemakaman berusia 6.500 tahun di Fleury-sur-Orne, Normandia, Prancis utara.
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
-
Apa saja tanda masa subur wanita? Tandanya meliputi juga suhu tubuh yang sedikit lebih tinggi dari biasanya, serta rasa nyeri atau kram di bagian bawah perut.
-
Bagaimana mayat perempuan itu ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono. Ia tak sengaja menemukan mayat tersebut saat melakukan patroli rutin."Saya melakukan aktivitas patroli rutin. Kemudian muter-muter di situ karena saya senang mendengar suara burung berkicau kemudian ngopi sambil duduk. Saat membuka teko, ada mayat itu langsung turun saya," kata Suyitno, Jumat (13/9).
-
Dimana makam wanita bangsawan itu ditemukan? Di bagian bernama Khar Nuur di Mongolia, peneliti menemukan makam wanita bangsawan di dalam tembok benteng dari zaman Khitan.
"Setelah keduanya (Fathanah dan Maharany) berpakaian, kami bawa mereka ke tempat parkir lantai dasar," kata Amir saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5).
Menurut Amir, dia mengintai Fathanah sejak pukul 17.00 WIB. Dia mengatakan, saat datang pertama kali, Fathanah seorang diri.
"Di lobi hotel, Fathanah pertama datang sendiri. Dia lalu masuk ke sebuah kafe di hotel itu. Lalu kemudian ada seorang wanita, yang belakangan saya tahu namanya Maharany Suciyono, datang dan bergabung ke meja Fathanah," ujar Amir.
Tidak lama kemudian, lanjut Amir, Maharany dan Fathanah naik ke kamar 1740 di lantai 17. Lantas dia mengaku mendapat perintah dari KPK agar menangkap Fathanah, karena diduga kuat telah menerima uang dari PT Indoguna Utama, dan uangnya di mobil Fathanah yang ada di tempat parkir lantai bawah.
"Saya dan tim naik ke kamar 1740, dan mengetuk pintu. Lalu dibuka oleh Fathanah," lanjut Amir.
Amir dan tim lalu memperkenalkan diri dari KPK, dan akan mengamankan Ahmad Fathanah soal pengurusan kuota impor daging.
"Saat membuka pintu itu, Ahmad Fathanah menoleh dan mencoba mengulur waktu. Dia bilang, 'nanti dulu, nanti dulu.' Dengan sedikit keras, pintu kami dorong, dan kami amankan Ahmad Fathanah dengan Maharany," ucap Amir.
Lantas, Amir dan tim membawa Fathanah serta Maharany ke lantai parkir dasar, dan diminta menyita mobil Toyota Land Cruiser FJ Prado. Saat digeledah, ditemukan uang sebesar Rp 980 juta di kabin tengah mobil itu. Sementara itu, terdakwa Arya Abdi Effendy dan Juard Effendi ditangkap tim yang berbeda, di sebuah rumah di perumahan Taman Duren Sawit, Jakarta Timur.
(mdk/ian)