Ditanya eksekusi mati malam ini, Yasonna bilang 'tempat sudah siap'
Tanda-tanda eksekusi mati bakal dilakukan memang sudah terlihat, salah satunya mobil jenazah sudah dipersiapkan.
Hukuman mati jilid III terhadap terpidana kasus narkoba dikabarkan bakal dilakukan malam ini atau pada Jumat (29/7) dini hari. Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, memastikan hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk eksekusi bagi para terpidana sudah siap.
"Tempat sudah siap. Kalau soal waktu tanya Jaksa Agung," kata Yasonna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/7).
Yasonna menyebut Jaksa Agung HM Prasetyo telah mempertimbangkan pelaksanaan hukuman mati dengan matang termasuk nama-nama terpidana yang akan dieksekusi.
"Tidaklah Pak Jaksa segampang itu melakukan eksekusi, jika tidak mengkaji secara mendalam tentang keputusan pengadilan," ujar dia.
Sejumlah terpidana telah mengajukan Peninjauan Kembali (PK) hingga permohonan penundaan eksekusi. Yasonna menilai hal tersebut sah-sah saja, namun semua keputusan tetap ada di tangan Jaksa Agung.
"Ya enggak apa-apa boleh. Di mana-mana pun gitu. Tapi itu kan keputusan Pak Jaksa Agung. Dari segi hukumnya kalau sudah melihat semuanya, ya keputusannya beliau yang tentuin," tegasnya.
Tanda-tanda eksekusi mati bakal dilakukan memang sudah terlihat. Sebanyak 23 mobil yang 17 di antaranya merupakan mobil Dinas Polsek di lingkungan Polres Cilacap disiapkan di Pulau Nusakambangan. Mobil tersebut dikabarkan digunakan untuk mobilisasi saat pejabat berkunjung ke Pulau Nusakambangan.
Kemudian, delapan unit mobil ambulans yang membawa peti jenazah sudah dibawa menuju Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan pukul 06.00 WIB. Selain itu, dua lokasi pemakaman pun telah disiapkan untuk jenazah para narapidana.
Tak hanya itu, aktivitas di Dermaga Wijayapura Cilacap sepanjang mulai terjadi peningkatan. Puluhan petugas pengamanan dari unsur TNI dan Polri terlihat berjaga di sekitar Dermaga Penyeberangan Wijayapura.
Berikut 14 nama yang disebut-sebut bakal dieksekusi:
1. Ozias Sibanda (Zimbabwe)
2. Obina Nwajagu bin Emeuwa (Nigeria)
3. Fredderikk Luttar (Zimbabwe)
4. Humprey Ejike alias doctor(WN Nigeria)
5. Seck Osmane (Nigeria tetapi paspor Senegal)
6. Fredi Budiman bin H Manan alias Budi ( Indonesia )
7. Agus Hadi bin hadi (Indonesia )
8. Pujo lestari bin Sukatno (Indonesia)
9. Zulfiqar Ali (Pakistan)
10. Gurdip singh (India)
11. Merri Utami (Indonesia)
12. Michael Titus Igweh (Nigeria)
13. Okonkwo Nongso Kingsley (Nigeria)
14. Eugene Ape (Nigeria).
Baca juga:
Gelar aksi tutup mulut, warga Solo minta Jokowi ampuni Merry Utami
Demo aktivis perempuan Cilacap tolak eksekusi mati berujung ricuh
Eksekusi mati malam ini, Polri kirim 300 personel termasuk eksekutor
Siap mental, jagal satu keluarga polisi ingin segera dieksekusi
Gaya religius terpidana mati Freddy Budiman jalani sidang PK
2 Warga Riau masuk dalam daftar eksekusi mati gelombang III
Jaksa Agung perkirakan eksekusi mati gelombang III sebelum Ramadhan
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.