Ditembaki personel Polair, nelayan cantrang mengadu ke Polda Sumut
Perwakilan nelayan, Rahman mengatakan, penembakan terjadi pada 4 April 2018 siang. Ketika itu mereka melaut menggunakan alat tangkap cantrang. Posisinya sekitar 3 mil dari bibir pantai. Setidaknya ada enam kapal diberondong peluru. Karena nelayan lainnya terus berdatangan.
Sejumlah nelayan asal Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) mendatangi Mapolda Sumut, Selasa (17/4). Mereka mengadukan insiden penembakan yang diduga dilakukan personel Polair Polres Serdang Bedagai ke Bidang Propam Polda Sumut.
Perwakilan nelayan, Rahman mengatakan, penembakan terjadi pada 4 April 2018 siang. Ketika itu mereka melaut menggunakan alat tangkap cantrang. Posisinya sekitar 3 mil dari bibir pantai.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Kapan Ndalem Sopingen dibangun? Ndalem Sopingen pada awalnya dibangun oleh Raden Hamat Dalem Sopingi sekitar tahun 1800.
-
Kapan Klenteng Talang dibangun? Klenteng Talang dulunya dibangun tahun 1450 masehi.
-
Apa yang ditemukan di lokasi dugaan Kapal Nabi Nuh? Sampel tanah dari puncak tertinggi di Turki mengungkap aktivitas manusia dan material laut.
-
Kapan kelomang berganti cangkang? Kelomang memiliki kebiasaan berganti rumah dengan cara meninggalkan cangkang lama dan mencari cangkang baru yang lebih besar ketika ukurannya bertambah.
-
Kapan Kali Ngalang terbentuk? Geosite Kali Ngalang merupakan perselingan lapisan batuan yang disusun oleh batu pasir, batu pasir gampingan, dan serpihan sedimen laut dangkal yang terbentuk dari 20 juta tahun yang lalu.
Kapal patroli Polair Serdang Bedagai datang ke lokasi. Mereka mengamankan menangkap kapal milik Sulaiman. "Teman kami itu sampai sekarang ditahan," kata Rahman.
Penangkapan itu mengundang protes nelayan lain. Saat kapal lain berdatangan ke lokasi, personel Polair Serdang Bedagai menembakinya.
"Setidaknya ada enam kapal diberondong peluru. Karena nelayan lainnya terus berdatangan, akhirnya kapal patroli tadi meninggalkan kami," sebut Rahman.
Dia mengakui para nelayan memang masih menggunakan cantrang yang telah dilarang pemerintah. Namun, mereka belum mendapat pengganti seperti yang dijanjikan pemerintah.
"Walaupun kami memakai cantrang, polisi tidak boleh menembak dan menangkap nelayan. Kalaupun kami salah, bukan berarti harus ditembaki," tegas Rahman.
Para nelayan ini berharap laporannya ditindaklanjuti. "Kami harap laporan kami nantinya diproses," harap Rahman diamini rekannya.
Laporan nelayan sudah sampai me Propam Polda Sumut. "Laporannya telah diterima dan akan diselidiki dulu kebenarannya," beber Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan.
Baca juga:
Resmi diluncurkan, ini keunggulan kapal pelat datar inovasi anak bangsa
Menteri Susi jelaskan proses penangkapan kapal buronan Interpol
Tiga nelayan WNI hanyut hingga perairan Filipina diselamatkan penjaga pantai
KKP desak nelayan Jateng segera ganti alat tangkap ikan
8 Perahu nelayan rusak, pengelola kawasan reklamasi Losari tolak tanggung jawab