Diterjang Angin Kencang, Bayi Usia 5 Bulan di Kupang Terbang Sejauh 10 Meter
Hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Kupang dan sekitarnya, Minggu (24/11), menyisakan kisah pilu bagi warga Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Kupang dan sekitarnya, Minggu (24/11), menyisakan kisah pilu bagi warga Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Selain menghancurkan 77 rumah di beberapa desa, seorang bayi berusia lima bulan pun ikut diterbangkan puting beliung.
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Bagaimana angin puting beliung terbentuk? Mekanisme pembentukan angin puting beliung melibatkan perbedaan suhu udara di berbagai lapisan atmosfer, kelembapan udara yang cukup, dan adanya mekanisme pemutaran atau gelombang di atmosfer.
-
Di mana angin puting beliung sering terjadi? Daerah yang berpotensi memiliki kecepatan angin tinggi dan dampak yang ditimbulkan dari angin puting beliung meliputi dataran luas dengan kelembaban tinggi dan perbedaan suhu yang besar, seperti Amerika Serikat bagian tengah dan selatan, khususnya di wilayah Tornado Alley.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Kapan angin puting beliung biasanya terjadi? Angin puting beliung atau tornado dapat terjadi di daerah yang memiliki perbedaan suhu udara yang ekstrem, terutama selama musim semi dan panas.
-
Kapan angin kencang menerjang Desa Watuagung, Kabupaten Semarang? Di Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hujan yang turun disertai angin kencang pada Selasa (9/1) sore menyebabkan pohon dan sebuah kendang ayam roboh.
R, balita pasangan Ady Tamonob dan Otilia Grasa Gomes diterbangkan angin puting beliung sejauh 10 meter. Korban ditemukan dalam tumpukan seng yang ringsek, akibat diterjang angin.
Otilia Grasa Gomes kepada wartawan mengisahkan, sekitar pukul 16.00 WITA, mereka semua tidur siang, termasuk korban. "Saat hujan kami tidak beraktivitas, kami semua tidur siang," ujarnya di IGD RSUD SK Lerik Kupang.
Menurutnya, bayi mereka ditidurkan dalam ayunan yang digantung pada kayu atap rumah. Saat dia sedang pulas, hujan turun semakin deras yang disertai angin kencang.
Ketika atap rumah Otilia mulai disapu angin, mereka baru menyadari jika korban juga ikut diterbangkan. Otilia bersama warga lain berusaha mencari bayinya selama 30 menit. Beruntung bayi menangis, sehingga Otilia menyelamatkannya dari reruntuhan seng.
Korban segera dievakuasi ke RSUD SK Lerik Kupang untuk mendapatkan perawatan intensif serta diberi bantuan oksigen.
"Kami memang tidak menduga kalau akan ada angin kencang. Kami pikir hanya hujan biasa jadi kami tidur. Saya sudah biasa menidurkan bayi saya di ayunan berbentuk gantungan kain, kalau saya sedang sibuk kerja," jelas Otilia.
Otilia mengaku kuatir dengan kondisi Raykal, lantaran bayinya mengalami benturan pada kepala dan sempat menangis saat ditemukan.
Ady Tamonob, ayah dari Raykal sedang ke Kalimantan untuk bekerja, sehingga Otilia yang mengasuh ketiga anaknya secara mandiri.
Ia juga belum mengetahui kondisi rumahnya dan di mana ia akan tinggal usai kejadian tersebut, sehingga anak-anak Otilia pun dibawa serta ke RSUD SK Lerik Kota Kupang, sambil menunggu pendataan dari ketua RT setempat.
Baca juga:
Diterpa Angin Kencang, Mapolres Ngawi Porak-poranda
Pemkab Sragen Janji Tanggung Biaya Pengobatan Siswa Korban Aula Ambruk
Lima Rumah dan Satu Majelis Taklim di Garut Rusak Diterjang Puting Beliung
Aula SMK di Sragen Ambruk Saat Siswa Sedang Praktik Mengelas
14 Murid Luka Akibat Aula SMKN 1 Miri Sragen Roboh Dihantam Angin Puting Beliung
Angin Kencang Kembali Terpa Warga Kaki Gunung Arjuno