Ditinggal ijab nikah keponakan, bibi tewas bersimbah darah di rumah
Korban diajak ke acara ijab perniakahan namun menolak beralasan akan memasak saja di rumah.
Ditinggal ke acara walimatul nikah atau ijab pernikahan keponakannya di kampung sebelah, Rokhimah (55) warga Dusun Polaman RT 2 RW II, Desa Mijen, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumah.
Dari informasi yang dihimpun merdeka.com, Sabtu (3/10) di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kejadian bermula saat rombongan keluarga Rokhimah akan berangkat ke rumah Rokhayatun istri dari Moch Adhim sang keponakan yang tinggal di sebelah rumah. Saat itu, korban diajak ke acara ijab perniakahan namun menolak beralasan akan memasak saja di rumah.
"Berangkat 'besan' ke Jalan Kauman kampung sebelah jam 7.15 WIB. Kami ajak bulik (korban) berangkat. Niatnya pintu rumah kunci semua. Tapi enggak mau. Kami berangkat acara berlanjut. Pulang sekitar 09.30 ada bapak sama istri didepan rumah, pintu dikunci. Padahal pas mau brangkat kunci," ujar saksi kejadian yang juga keponakan korbann, Hermanto (35) kepada merdeka.com di TKP.
Akhirnya, curiga dengan dimana keberadaan korban Rokhimah, Hermanto beserta ayahnya memutuskan untuk masuk melalui dua pintu belakang yaitu dapur dan kamar.
"Masuk dapur, berantakan. Buka pintu sebelah barat bapak masuk. Saya buka sebelah timur. Tak buka darah sudah berceceran di lantai yang tadinya warnanya putih penuh darah semua. Sampai awalnya saya melihat korban tidak tahui wajah darah semua," ungkapnya.
Melihat kondisi korban, Hermanto langsung keluar dari rumah dan berteriak meminta tolong. "Saya teriak manggil- manggil tetangga. Langsung lari ke Puskesmas. Dokter nggak berani ke sini katanya nunggu laporan polisi datang ke sini. Saya balik lagi sudah meninggal. Luka pasti tidak tahu yang pasti darah di muka semua sampai tercecer di lantai," ungkapnya.
Sementara tiu, saksi lainnya M Hadi Siswono (43) mendengeran jeritan korban. "Saya dengar Bu Rokhimah bilang; Emoh-emoh! (Nggak mau-nggak mau!). Lalu kemudian terdengar suara berisik dan gaduh,! Ada suara benda pecah belah jatuh! Mak krompyang! Pyarrr!" ujar Hadi.
Hingga pukul 14.00 WIB petugas dari Polsek Mijen, Reskrim Polrestabes Semarang dan Inafis dari Polrestabes Semarang melakukan olah TKP dan identifikasi terhadap korban.