Dito Mahendra Masih Bungkam, Asal-Usul Senjata Senilai Rp3 Miliar Masih Misteri
Belasan senjata api yang disita penyidik dari Dito Mahendra mencapai Rp3 miliar.
Dito hanya mengaku mengoleksi belasan senpi karena hobi pribadi.
Dito Mahendra Masih Bungkam, Asal-Usul Senjata Senilai Rp3 Miliar Masih Misteri
- Dito Mahendra Minta Dibebaskan dari Semua Dakwaan: Saya Hobi Koleksi Senjata dan Tidak Bertindak Onar
- Dito Mahendra Dituntut 1 Tahun Penjara di Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal
- Hari Ini, Dito Mahendra Hadapi Tuntutan Jaksa Kasus Senjata Ilegal
- Dikirim ke Kejaksaan, Dito Mahendra Tinggal Tunggu Waktu Berhadapan dengan Hakim
Asal-usul kepemilikan belasan senjata api (senpi) tersangka Mahendra Dito Sampurna alias Dito Mahendra masih menjadi pertanyaan. Sebab, kekasih dari Artis Nindy Ayunda itu masih bungkam perihal didapatnya senpi tersebut.
"Hasil pemeriksaan sampai dengan saat ini yang bersangkutan masih belum membuka perolehannya. Kami tetap menyelidiki terkait apakah hubungan peredaran senjata api yang saat ini atau seperti apa kita masih mendalami," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro saat jumpa pers, Kamis (21/12).
Bahkan, Djuhandani memastikan soal isu asal usul senjata api Dito yang berasal dari anggota Polisi maupun TNI tidaklah benar. Karena, dari hasil penelusuran penyidikan tidak ditemukan adanya potensi yang mengarah ke isu tersebut.
"Sampai dengan hari ini sampai dengan penyidikan sekarang tidak kita dapatkan yang masuk anggota polisi dan lain sebagainya. (Termasuk Anggota TNI) Tidak ada," ucapnya.
Di sisi lain, Djuhandani pun mengatakan kalau motif sementara dari hasil penyidikan, Dito hanya mengaku mengoleksi belasan senpi karena hobi pribadi dan bukan diperjualbelikan.
"Motif dia yang jelas kami secara fakta hukum, dia menyadari bahwa itu juga dilarang. Tapi tetap nekad melaksanakan berarti dia berani menabrak hukum, itu saja. Untuk koleksi yang bersangkutan untuk sendiri," tuturnya.
Lebih lanjut, Djuhandhani menyampaikan, belasan senjata api yang disita penyidik dari Dito Mahendra mencapai Rp3 miliar dengan senjata paling mahal merek, Cabot Guns buatan Fort Wayne, Indiana asal Amerika Serikat.
"Mungkin sekira Rp2-3 miliar mungkin kalau kita menilai. Karena ada beberapa senjata yang cukup mahal di pasaran. Cabot Guns (CGC1144) itu termasuk senjata yang mahal," ujar Djuhandhani.
Selain Cabot Guns, ada juga senjata pistol merek Glock 17 kaliber 9 mm, satu revolver merek S & W kaliber 22, satu pistol merek Glock 17 Zev Custom kaliber 9 mm, dan satu senpi jenis M4 warna Hitam Noveske Rifleworks (Lower).
Kemudian, satu senpi merek AK 101, satu pistol merek Angstatd Arms kaliber 9 mm, satu airsoft gun merek Heckler & Koch G36, satu airsoft gun merk Heckler & Koch MP5 kaliber 9 mm, satu senpi airsoft gun warna hitam merek Wingmaster Shotgun model 870, satu pucuk airsoft gun jenis pistol, dan satu senapan angin merek Walther kaliber 4.5.
Lalu dua unit Optic Red Dot Aimpoint Micro T-1 2MOA, satu unit silencer warna Hitam, satu hand guard, dan satu lembar Surat Kabaintelkam Polri dengan Nomor R/65/III/YAN.2.7./2023/Baintelkam, tanggal 31 Maret 2023.
Di samping itu, Pengacara Dito, Deolipa Yumara juga mengaku kliennya belum membeberkan terkait sumber senjata ilegal. Ia pun berujar soal asal usul senjata akan diungkap setelah kasus naik ke persidangan.
"Ini dia hobi menembak, dia ikut klub menembak sudah disampaikan. Sehingga ada senjata-senjata baik yang resmi yang memang dia sudah punya sejak lama. Kemudian kita mendapat juga dalam perkara ini senjata yang tidak resmi, katanya ilegal," kata Deolipa.
merdeka.com
"Tapi sumber senjatanya dari mana, kita juga belum dapat. Mudah-mudahan dalam persidangan ini akan terbukti dari mana dia mendapat senjata itu," tambahnya.
Pasalnya, Deolipa mengatakan kalau sampai saat ini Dito masih irit bicara terkait sumber senjata api yang didapatnya. Sehingga, sebagai pengacara ia baru menyiapkan terkait keperluan formil.
"Tapi memang sampai saat ini Dito juga belum berbicara. Tentunya kalau di persidangan kita belum tahu, siapa tahu dia akan buka semua ini kita enggak tahu," terangnya.