Dituduh Pelakor, Motif Pengeroyokan Siswi SMK oleh Seniornya di Bekasi
Siswi SMK di Bekasi Timur, Kota Bekasi berinisial GL (16) menjadi korban perundungan dan pengeroyokan oleh senior dan alumni sekolah. Motifnya diduga karena persoalan asmara. GL dituduh merusak rumah tangga satu dari tiga pelaku penganiayaan.
Siswi SMK di Bekasi Timur, Kota Bekasi berinisial GL (16) menjadi korban perundungan dan pengeroyokan oleh senior dan alumni sekolah. Motifnya diduga karena persoalan asmara. GL dituduh merusak rumah tangga satu dari tiga pelaku penganiayaan.
"Enggak mengerti maksudnya seperti apa tuduhan itu," ujar GL di rumahnya di Bekasi Utara, Kamis (22/8).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
GL dikeroyok tiga orang, di antaranya A, D, dan P. Pengeroyokan terjadi pada Rabu (14/8) di sebuah taman pinggir Kali Irigasi atau Polder Danita, Bekasi Timur. Pengeroyokan ini direkam oleh pelaku dan disebar ke media sosial lalu viral.
Ali Sadikin, orangtua GL telah melaporkan ketiga pelaku ke Polres Metro Bekasi.
GL menduga pengeroyokan bermula dari sebuah chatting seorang laki-laki yang diduga kekasih D. Dalam chatting itu, kata dia, pria tersebut meminta nomor ponselnya. Namun, GL mengacuhkan permintaan tersebut.
"Tiba-tiba dia marah, menuduh merusak rumah tangganya," ujar GL.
GL tak paham tuduhan itu, bahkan dia juga tak tahu apakah D yang merupakan alumni sekolah telah menikah atau belum. Sebelum pengeroyokan terjadi, GL mengaku telah dihubungi berkali-kali untuk diajak berkelahi. GL selalu menolak.
Puncaknya pada Rabu pekan lalu sepulang sekolah GL diajak oleh kawannya menuju ke warung kopi. Di warung itu sudah menunggu A, P, dan D. A adalah seniornya, sedangkan P satu geng kelompok pelaku, tapi bukan pelajar maupun alumni.
GL lalu diajak duel, namun menolak. Pengeroyokan pun terjadi. Pelaku merekam secara bergantian kekerasan tersebut. Dalam rekaman itu, GL hanya diam ketika ditendang, dipukul pakai sandal, dan tangan kosong. GL juga dimaki-maki dengan kata-kata binatang.
Akibat kejadian ini, GL menderita luka lebam di tubuhnya. Bahkan, dia mengalami trauma dan takut, sehingga enggan bersekolah lagi. "Padahal dia betah sekolah di sana," ujar Ali menimpali.
Baca juga:
Dipersekusi Senior, Siswi SMK di Bekasi Trauma dan 5 Hari Bolos Sekolah
Siswi SMK di Bekasi Dipersekusi Senior dan Alumni
Dipukul Pimpinannya, Staf Kecamatan Ciputat Memar
Polri Selidiki Dugaan Kekerasan Anak di Kerusuhan 21-22 Mei
Polisi Pertimbangkan Buka Kembali Kasus Dugaan Perusakan Ruko di Bandung