Dituduh perkosa anak kandung, MF sebut akal-akalan istri keduanya
Pelaku juga mengaku memiliki dua istri sekaligus. Kedua istrinya itu masih dinafkahinya baik lahir maupun batin.
MF (34), masih membantah tuduhan perkosaan terhadap anak kandungnya, Melati (bukan nama sebenarnya) meski sudah dikonfrontir penyidik. Dia mengaku tuduhan itu hanya akal-akalan istri keduanya (ibu korban) yang cemburu buta.
Kepada petugas, MF mengaku saat kejadian seperti yang dilaporkan, dirinya sedang berada di rumah orangtuanya setelah terlibat pertengkaran dengan istri keduanya itu. Pertengkaran itu disebabkan pelaku dituding memiliki pacar baru.
"Istri saya (ibu korban) cemburu. Kami habis bertengkar, makanya saya pulang ke rumah orangtua," kata pelaku MF di Mapolresta Palembang, Sabtu (14/5).
Oleh karena itu, kata dia, tuduhan perkosaan tersebut tak masuk akal. Pelaku mengaku baru pulang setelah dijemput istrinya, Jumat (13/5) malam kemarin. Sementara perkosaan yang dilaporkan terjadi pagi harinya.
"Itu akal-akalan istri saya saja. Semalam saya dijemput. Tidak mungkin saya memperkosa anak saya," kilahnya.
Pelaku juga mengaku memiliki dua istri sekaligus. Kedua istrinya itu masih dinafkahinya baik lahir maupun batin. Sedangkan korban adalah anak tertua dari istri keduanya.
"Dia (korban) anak saya sendiri, lagi pula saya juga ada dua istri," tukasnya.
Meski membantah, pelaku masih tetap menjalani pemeriksaan polisi atas kasus tersebut. Hal ini berdasarkan laporan korban karena diduga diperkosa pelaku sebanyak dua kali.
Diketahui, seorang bocah yang masih duduk di bangku SD di Palembang sebut saja namanya Melati (13), diperkosa ayah kandungnya sendiri berinisial MF (34). Pelaku diringkus di kediamannya di kawasan Kertapati Palembang, Sabtu (14/5). Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Keterangan awal yang didapat, pelaku melakukan perbuatan keji terhadap korban saat istrinya atau ibu korban sedang berjualan sayuran di pasar, Jumat (13/5) sekitar pukul 05.00 WIB. Pelaku hanya berdua bersama korban di rumahnya.
Tak hanya sekali, pelaku melampiaskan nafsu kepada anak kandungnya itu justru sebanyak dua kali. Korban yang menerima ancaman tak bisa berbuat banyak meski sempat melawan.