Diyat Rp15,2 Miliar Dibayarkan, TKI Eti Binti Toyib Bebas dari Hukuman Mati
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid akan menjemput Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Eti Binti Toyib asal Majalengka yang dipenjara sejak 2002 atas tuduhan meracuni majikan dan kini telah bebas dari ancaman hukuman mati.
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid akan menjemput Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Eti Binti Toyib asal Majalengka yang dipenjara sejak 2002 atas tuduhan meracuni majikan dan kini telah bebas dari ancaman hukuman mati.
Jazilul akan menjemput Eti Binti Toyib yang tiba di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Senin (6/7) sore.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertanding melawan Arab Saudi? Timnas Indonesia dijadwalkan bertanding melawan Arab Saudi dalam laga pertama Putaran Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertanding melawan Timnas Arab Saudi? Timnas Indonesia dan Timnas Arab Saudi akan saling bertemu pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Stadion King Abdullah pada Jumat, 6 September 2024.
"Nanti sore jam 16.00 WIB saya selaku Wakil Ketua MPR akan menjemput Eti Bin Toyib di Bandara Soekarno Hatta," kata Jazilul Fawaid yang akrab disapa Gus Jazil, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/7) seperti dikutip Antara.
Gus Jazil mengatakan, setelah proses yang begitu panjang dan berbelit, Eti akhirnya bisa bebas dari hukuman mati setelah Pemerintah Indonesia dengan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) dan PKB, membayarkan diyat (uang darah) yang diminta keluarga majikan.
Menurut dia, mulanya ahli waris majikannya meminta diyat sebesar 30 juta real atau Rp107 miliar agar diampuni dan tidak dieksekusi tapi setelah ditawar-tawar akhirnya dengan berbagai pendekatan akhirnya ahli warisnya bersedia dengan diyat sebesar Rp15,2 miliar.
"Cak Imin (Ketua Umum DPP PKB) yang memprakarsai penggalangan dana bersama LAZISNU, berkontribusi cukup banyak," ujarnya.
Wakil Ketua Umum DPP PKB itu menceritakan kronologis kasus yang dialami perempuan asal Desa Cidadap Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka itu.
Eti Toyib Anwar divonis hukuman mati qishash berdasarkan Putusan Pengadilan Umum Thaif No. 75/17/8 tanggal 22/04/1424H (23/06/2003M) yang telah disahkan oleh Mahkamah Banding dengan nomor 307/Kho/2/1 tanggal 17/07/1428 dan telah disetujui oleh Mahkamah Agung dengan No: 1938/4 tanggal 2/12/1429 H karena membunuh majikannya warga negara Arab Saudi, Faisal bin Said Abdullah Al Ghamdi dengan cara diberi racun.
"Tiga bulan setelah Faisal Bin Said Abdullah Al Ghamdi meninggal dunia, seorang WNI bernama EMA atau Aminah (pekerja rumah tangga di rumah sang majikan) memberikan keterangan bahwa Eti Toyib telah membunuh majikan dengan cara meracun. Pembicaraan tersebut direkam oleh seorang keluarga majikan," katanya.
Rekaman tersebut menurut dia diperdengarkan penyidik saat mengintrogasi Eti Toyib Anwar pada tanggal 16 Januari 2002 malam, yang mengakibatkan adanya pengakuan Eti Toyib bahwa yang bersangkutan telah membunuh majikan.
Dia mengatakan dalam proses pembebasannya, Pemerintah Indonesia dengan dukungan berbagai pihak akhirnya membebaskan Eti dari hukuman mati dengan patungan membayar uang denda sebesar Rp15,2 miliar.
"Kasus Eti sendiri terjadi sejak 2001 dan ia pun sudah menjalani masa penahanan selama 19 tahun. Jadi ini prosesnya sangat panjang," katanya.
Baca juga:
TKW Asal Karawang di Saudi Tewas Diduga jadi Korban Kekerasan Majikan
Baru 2 Hari Kerja di Arab Saudi, TKW Asal Cirebon Meninggal Dunia
Pulang dari Arab, TKW Asal Karawang Depresi Diduga Disiksa dan Diperkosa
Jenazah TKW Khotimah Dipulangkan ke Sukabumi
Hilang Kontak Selama 10 Tahun di Arab Saudi, TKW Sukabumi Ditemukan
Kisah Miris TKI Asal Kediri di Saudi, Dituduh Curi Emas Majikan Hingga Tak Diupah