Djarot harap tidak ada lagi warga DKI tinggal di rumah kumuh
Djarot harap tidak ada lagi warga DKI tinggal di rumah kumuh. Djarot mengatakan, ke depannya tidak boleh ada lagi warga Jakarta yang tinggal di rumah kumuh dan tak layak huni. Karena hal tersebut dapat menyebabkan warga yang tinggal sakit.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat mengharapkan warga ibu kota dapat tinggal di hunian yang layak. Sehingga ke depannya akan dibentuk pasukan yang khusus melakukan perbaikan rumah rusak milik orang tidak mampu, Pasukan Merah.
Djarot mengatakan, ke depannya tidak boleh ada lagi warga Jakarta yang tinggal di rumah kumuh dan tak layak huni. Karena hal tersebut dapat menyebabkan warga yang tinggal sakit.
"Tidak boleh ada saudara kita yang tinggal di rumah yang kumuh dan tidak layak huni," kata di Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Senin (20/3).
Dia mengungkapkan, beberapa program penataan hunian akan dilakukan oleh Pemprov DKI jika dirinya kembali menjabat. Mereka juga akan melakukan Program Bedah Rumah, di mana yang nantinya akan melakukan pengerjaan adalah Pasukan Merah.
"Kami ingin meneruskan Program Kampung Deret yang telah dilakukan sejak zaman Pak Jokowi, tetapi ada beberapa kendala yang kami hadapi. Daripada Program pembenahan pemukiman kumuh berhenti, maka kami buat Program bedah rumah," terangnya.
Mantan Wali Kota Blitar ini menjelaskan, program bedah rumah tersebut akan dilakukan untuk memperbaiki rumah yang sudah rusak, kumuh dan tak layak huni. Tidak hanya itu, musala salam kondisi rusak juga masuk dalam Program ini.
"Setiap kelurahan akan direkrut 20 orang untuk menjadi pasukan merah. Mereka akan dilatih dulu baru bekerja," ujarnya.
Djarot meyakini program bedah rumah ini akan berhasil menangani pengentasan pemukiman kumuh di Jakarta. Karena, dia mengaku, selama memimpin Blitar sudah mampu melakukan program? tersebut hingga melakukan pembenahan sebanyak 2.000 rumah.
"Sebanyak 2.000 rumah di Blitar berhasil kita bedah hingga sehat semua. Jadi kalau ada warga tidak mampu yang rumahnya perlu di bedah, beritahukan kami. Karena saya adalah Ketua Harian Penanggulangan Kemiskinan," tutupnya.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
Baca juga:
Pemerintah berencana tambah penerima PKH jadi 1 juta
Papua pemilik nelayan miskin terbanyak di Indonesia
Ini usulan pimpinan parlemen ke Jokowi atasi kemiskinan RI
Miris, pasutri renta di Jembrana ini butuh bantuan untuk hidup
PKH Akses, cara Mensos entaskan keluarga 'Jamila' dan 'Sadikin'
Wakil PM Somalia curhat ke JK negaranya kelaparan
Kapolri Tito: Ancaman kita saat ini adalah faktor ekonomi!