DKP Jateng Dapati Pengelola Waduk Kedung Ombo Modif Perahu Bantuan jadi Wisata
"Dari segi daya tampung saja sudah tidak cocok, sebab beban perahu hanya 15 ton tapi justru mengangkut 20 orang. Jelas over kapasitas dan fungsinya disalahgunakan," jelasnya.
Perahu yang mengangkut wisatawan mengalami laka air terbalik di Waduk Kedung Ombo, Boyolali hasil bantuan dari Pemprov Jawa Tengah tahun 2013. Bantuan perahu itu diperuntukan bagi nelayan sekitar Waduk Kedung Ombo untuk meningkatkan aktivitas perekonomian di sektor budidaya ikan karamba.
"Jadi perahu itu peruntukkannya bukan untuk mengangkut para wisatawan, tapi hanya mengangkut pakan dan hasil ikan nelayan karamba. Kejadian Waduk Kedung Ombo sudah menyalahi aturan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah, Fendiawan Tiskiantoro saat dikonfirmasi, Sabtu (22/5).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Di mana letak Gunung Tangkuban Perahu? Gunung Tangkuban Perahu adalah gunung berapi yang terletak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Bandung.
-
Apa yang ditemukan di lokasi penggalian selain tengkorak Zaman Perunggu? Selama lima pekan terakhir, tim arkeolog yang terdiri dari 110 mahasiswa, staf dan sukarelawan dari Universitas Bournemouth juga menemukan makam lima jasad manusia dari Zaman Besi dan tulang belulang hewan, termasuk sapi, kuda, babi, kambing di sebuah tempat penyimpanan kuno di lokasi itu.
-
Apa yang terjadi di tengah banjir di Kebon Pala? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
Dia sangat menyayangkan ulah pengelola Waduk Kedung Ombo Boyolali karena perahu bantuan itu dimodifikasi menjadi perahu wisata untuk mengangkut para wisatawan.
"Dari segi daya tampung saja sudah tidak cocok, sebab beban perahu hanya 15 ton tapi justru mengangkut 20 orang. Jelas over kapasitas dan fungsinya disalahgunakan," jelasnya.
Sedangkan, perahu bantuan tersebut terbuat dari bahan fiber yang rentan bocor bila muatannya berlebihan. Maka dari itu pengelola obyek wisata Waduk Kedung Ombo berhati-hati dalam mengoperasikan perahu milik para nelayan.
"Informasinya kalau perahunya kemasukan air, sehingga itu yang membuat penumpang langsung terbalik. Sebab perahu itu fungsinya buat angkut-angkut pupuk, pakan ikan dan ikan segar," ujarnya.
Atas kejadian itu, nelayan karamba tidak lagi mendapatkan bantuan perahu pada tahun 2021. Namun, lebih banyak memberikan bantuan alat tangkap ikan bagi nelayan di Jawa Tengah.
"Jadi nelayan di perairan utara Jateng dan pantai selatan Jateng hanya mendapat bantuan alat tangkap ikan. Alat tangkap ikan itu berupa jaring, peralatan pendukung lainnya. Jumlahnya mencapai ratusan ribu buah," ungkap dia.
Baca juga:
Sopir Perahu Tenggelam Tewaskan 9 Orang di Waduk Kedung Ombo Jadi Tersangka
Polisi akan Gelar Perkara Kasus Insiden Perahu Terbalik di Boyolali
Seluruh Korban Perahu Tenggelam di Waduk Kedung Ombo Ditemukan
Polisi Periksa Saksi terkait Perahu Tenggelam di Waduk Kedung Ombo Boyolali
Perahu Tenggelam di Waduk Kedung Ombo, Ganjar Minta Pengelola Wisata Tanggung Jawab
Perahu Tenggelam di Waduk Kedung Ombo Karena Melebihi Kapasitas