DLH Pontianak: 21 Ton Limbah Infeksius Covid-19 Dimusnahkan
Limbah infeksius Covid-19 itu, semuanya dimusnahkan menggunakan mesin incenerator milik rumah sakit tersebut atau sudah sesuai dengan protokol kesehatan.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, mencatat sejak Maret hingga Juni 2020, tercatat sudah sebanyak 21 ton limbah infeksius Covid-19 yang musnahkan.
"Sebanyak 21 ton limbah infeksius Covid-19 yang dimusnahkan tersebut, kami data dari tiga rumah sakit rujukan yang menangani pasien COVID-19," kata Kadis Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Tinorma Butar Butar dilansir Antara, Sabtu (20/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
Ketiga rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19 yang ada di Kota Pontianak, yakni RSUD Soedarso Pontianak, RSUD Untan Pontianak, dan RSUD Sultan Syarif Mohamad AlKadrie Kota Pontianak.
Menurut dia, limbah infeksius Covid-19 itu, semuanya dimusnahkan menggunakan mesin incenerator milik rumah sakit tersebut atau sudah sesuai dengan protokol kesehatan.
"Pemusnahan limbah infeksius itu, menggunakan mesin incinerator dengan panas sekitar 800 derajat celsius, sehingga memang benar sesuai dengan protokol kesehatan dalam mencegah penularan Covid-19," ujarnya.
Sebelumnya, Dirjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati saat memberikan materi pada Sosialisasi Penanganan Limbah B3, Infeksius Covid-19 melalui Workshop Online di Pontianak, Jumat (19/6) mengimbau kepada seluruh manajemen rumah sakit yang ada di Kalbar dan Indonesia umumnya untuk mengelola limbah infeksius Covid-19 dengan baik.
"Lakukanlah pengolahan limbah infeksius Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan, salah satunya sebelum dibakar, terlebih dahulu limbah itu disemprot dengan disinfektan," ujarnya.
Hal itu, menurut dia, penting dilakukan, agar limbah infeksius tidak menjadi sarana penyebaran virus corona pada masyarakat, sehingga memang harus dikelola dengan baik.
"Apalagi limbah infeksius Covid-19, saat ini tercatat naik sekitar 30 persen dibanding hari biasanya atau sebelum pandemi Covid-19," ujarnya.
(mdk/ray)