Dokter minta keluarga pertimbangkan ikut identifikasi jenazah
"Secara hak boleh, tapi psikis tidak mudah. Kondisi korban tidak utuh, sebagai dokter juga tidak mudah," kata hendro.
Keluarga korban AirAsia QZ8501 mendapat pendampingan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa (PDSKJ). Dokter Hendro Riyanto mengungkapkan, selama mendampingi keluarga korban pihaknya memilih pasif. Relawan biasanya akan datang saat dibutuhkan. Justru kalau mengekspose keluarga secara berlebihan, akan mengingat kembali dan semakin bersedih.
"Dukanya cukup mendalam, apalagi dengan kondisi mayat yang tidak, mereka harus menyiapkan diri secara mental," kata Hendro di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Minggu (4/1/2015).
Hendro juga mengungkapkan, kondisi keluarga memiliki ketahanan yang berbeda, baik dari sisi sosial, ekonomi maupun kejiwaan. Kondisi yang mempengaruhi mereka sangat kompleks. Dari sisi dampak memang bisa membekas bertahun-tahun, seperti bom Bali sampai tiga tahun juga masih berdampak.
"Biarkan mereka menangis, yang penting tidak sampai menimbulkan suatu keguncangan," katanya.
Salah satu yang membuat mereka tabah, karena berada di lingkungan yang senasib. Mereka tidak sendirian bahkan ada yang lebih berat. Mereka masih harus berkomunikasi dengan psikolog untuk konseling.
Sementara menanggapi permintaan keluarga yang ingin dilibatkan dalam proses identifikasi, Hendro menyarankan hal itu tidak dilakukan. Karena dampak psikisnya akan sangat besar bagi keluarga.
"Secara hak boleh, tapi psikis tidak mudah. Kondisi korban tidak utuh, sebagai dokter juga tidak mudah," pungkasnya.
Baca juga:
Menengok posko SAR AirAsia yang sediakan Wi-Fi & makanan gratis
Bantah Kemenhub, Singapura sebut AirAsia QZ8501 terbang legal
Tiga jenazah korban AirAsia ditemukan kapal Onami Jepang
Ritual pemanggilan penguasa laut untuk bantu cari AirAsia QZ8501
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.