Dokter Spesialis Ungkap Kondisi Wajah Novel Baswedan Usai Disiram Air Keras
Yefta menerangkan, tak ada luka yang dilihatnya selain di bagian wajah. Yefta menggambarkan kulit di sekitar area wajah Novel Baswedan terlihat lebih gelap, dan bengkak.
Seorang dokter spesialis bedah plastik menyaksikan luka yang dialami penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pascadisiram air keras. Dia adalah R Yefta A Moenadjat.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) memanggil R R Yefta A Moenadjat untuk bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (20/5)
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan air liur anjing dianggap najis? Air liur anjing tergolong sebagai najis berat atau mughaladhah, yang artinya harus dibersihkan dengan cara yang khusus agar suci kembali.
-
Kapan Air Rumi lahir? Air Rumi, anak dari pasangan Irish Bella dan Ammar Zonni lahir pada 17 September 2020.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Apa yang dimaksud dengan air? Pengertian air adalah suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dan berada dalam bentuk gas, cair, dan padat.
-
Bagaimana cara ilmuwan menulis di atas air? Solusi yang mereka gunakan untuk mengatasi masalah ini benar-benar baru. "Kami langsung meletakkan tinta ke dalam air dan menggunakan mikrobeads yang terbuat dari bahan pertukaran ion dengan diameter 20 hingga 50 mikron sebagai alat tulis," Karena mikrobead ini begitu kecil, sehingga tidak ada pusaran yang dihasilkan. Mikrobead ini juga berfungsi sebagai kation sisa dalam air dengan proton, yang mengubah pH lokal air. Yang perlu dilakukan adalah menggulirkan mikrobead di dalam air, dengan begitu partikel tinta akan terkumpul di jalur yang ditandai pada ujung mirobead.
Dalam kesaksiannya, Yefta panggilan akrabnya menyampaikan, dirinya sedang bertugas di RSCM. Seorang rekanya, yang juga seorang dokter meminta untuk datang ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.
Rekannya menginformasikan, ada seorang pasien yang mengalami luka di bagian wajah akibat disiram air keras oleh orang tidak dikenal (OTK).
"Sekitar 07.30 Wib, Saya diberitahukan lewat sambungkan oleh dr Sendi. Informasi awal ada seorang terkena bahan kimia. Saya Instruksi langsung lewat telepon tolong kasih air untuk mentralkannya. Pikir saya kalau carian asam dinetralkan jadi netral, begitu pun cairan sifatnya basa dinetralkan jadi netral," kata dia Rabu (20/5)
Yefta menjelaskan, dirinya bergegas menuju ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading untuk menemui pasien yang terkena cairan kimia itu.
Dia melihat pasien sedang terbaring di ruang instalansi gawat darurat (IGD). Belakangan, diketahui pasien itu adalah Novel Baswedan. Saat itu, Yefta menyampaikan Novel menceritakan kronologi penyiraman tersebut.
"Dia aktif bercerita sendiri. Dia cerita setelah disiram langsung reflek mencari air keran wudhu untuk membasuh matanya," ujar dia.
Hakim Ketua Djuyamto kemudian bertanya kondisi saat masuk ke rumah sakit.
"Apakah saudara melihat luka di wajah, atau bagian lain," tanya Djuyamto
Yefta menerangkan, tak ada luka yang dilihatnya selain di bagian wajah. Yefta menggambarkan kulit di sekitar area wajah Novel Baswedan terlihat lebih gelap, dan bengkak.
"Gelap tetapi licin seperti megang sabun. Tulang pipih kiri ada semacam lebam. Luka semacam terkena bahan kimia," ujar dia.
Yefta menerangkan, dirinya juga sempat bertanya kepada Novel. "Apa yang dirasakan, Novel bilang bagian wajah nyeri seperti terbakar," ucap dia.
Yefta memaparkan, area mata kiri dan mata kanan Novel mengalami kerusakan yang cukup parah. Dia bersama rekannya secara bergantian membersihkan luka dengan menggunakan caira steril ke seluruh wajah secara berulang-ulang. Sebelum itu, Novel dibius umum (tidak sadarkan diri).
"Kulit mati dikelupaskan, untuk mencegah pengerusakan jaringan berlanjut pada bagian yang terpapar bahan kimia," ucap dia.
Selama pemeriksaan, dokter Yefta menceritakan serangkaian tindakan awal yang dilakukan bersama rekannya dalam menangani pasien atas nama Novel Baswedan.
Sebelumnya, Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis didakwa telah melakukan penyerangan ke penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Keduanya merupakan anggota Polri aktif.
Salah satu pelaku menyiramkan cairan asam sulfat (H2SO4) ke wajah Novel. Akibat insiden ini, Novel Baswedan mengalami luka berat di bagian mata kanan dan kiri yang berpotensi menyebabkan kebutaan atau hilangnya panca indera penglihatan.
Keduanya pun dijerat Pasal 355 ayat (1) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Subsider Pasal 353 ayat (2) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, Lebih Subsider Pasal 351 ayat (2) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Dokter Spesialis Ungkap Kondisi Wajah Novel Baswedan Usai Disiram Air Keras
Dokter yang Merawat Novel Baswedan Jadi Saksi di Sidang
Sidang Lanjutan Kasus Novel Baswedan, Pemilik Rekaman CCTV Berikan Kesaksian
Saksi Sebut Penyerang Novel Sempat Jatuh Usai Aksi Penyiraman
Novel Baswedan: Jangan Biarkan Praktik Persidangan Sesat
Novel Baswedan Kecewa Proses Persidangan
Janggal Bantuan Hukum dari Polri