Dokter Ungkap Kondisi David Ozora Tiba di Rumah Sakit, Bisa Buka Mata dan Merespons Suara
Kondisi itu diungkap dokter saat sidang perkara penganiayaan berat terhadap David Ozora (17).
Dokter Ungkap Kondisi David Ozora Tiba di Rumah Sakit, Bisa Buka Mata dan Merespons Suara
Kondisi itu diungkap sang dokter saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan perkara penganiayaan berat terhadap David Ozora dengan terdakwa Mario Dandy.
Sidang lanjutan ini beragendakan mendengarkan keterangan saksi ahli seorang dokter.
Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kembali menggelar sidang lanjutan perkara penganiayaan berat terhadap David Ozora (17).
Dokter bernama Aisyah Hanafi itu menyebut pada saat pertama kali David Ozora diperiksa, korban masih dapat membuka mata dan merespons suara.
- Dokter di RS Indonesia di Gaza Menangis Dengar Kabar Keluarganya Tewas Dibom Israel
- Kondisi Cak Nun Terbaru, Kesehatan Sudah Membaik dan Diizinkan Dokter Pulang ke Rumah
- Aniaya David Ozora hingga Koma, Shane Lukas Dituntut 5 Tahun Penjara
- Dipukuli Mario Dandy, David Ozora Bakal Cacat Permanen Akibat Luka Parah di Bagian Otak
Dokter itu yang pertama kali menangani David Ozora di RS Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Hal itu dikatakan Aisyah Hanafi yang merupakan dokter umum yang menangani pertama kali David Ozora di IGD RS Permata Hijau.
Aisyah menyebut David Ozora pertama kali tiba di IGD usai dianiaya oleh terdakwa Mario Dandy sekitar pukul 20.00 WIB.
"Pasien langsung dipasangkan selang oksigen. Karena pada saat itu kondisinya sesak saturasi turun," kata Aisyah di ruang sidang PN Jakarta Selatan, Kamis (6/7).
Kala itu David Ozora ditemukan dengan kondisi berdarah di bibir bagian dalam dan luka di bagian pelipisnya.
Aisyah mengaku saat itu langsung melakukan pemeriksaan sementara seperti mengecek mata pasien hingga refleks pada korban.
Dia menyebut kala itu David Ozora masih dapat merespons mulai dari membuka mata secara penuh hingga berbicara.
"Korban ada reaksi seperti saat saya panggil buka matanya ketika dipanggil kemudian untuk saya ajak bicara, Itu dia kaya bicara tapi TDK jelas, tidak berupa kata-kata. 'Siapa namanya' cuma bilang 'aaa'," jelas dia.
Aisyah menyebut kondisi korban kala itu termasuk dalam skala Body Condition Score (BCS) masuk dalam angka 10 atau disebutkan kehilangan kesadaran. Di mana apabila seseorang dalam kondisi normalnya maksimal di angka 15.
Setelah itu, David pun dilakukan rangkaian pemeriksaan selama dua jam dengan memeriksa hasil lab, CT scan dan Rontgen thorax.
Dijelaskan Aisyah, ketika anak petinggi GP Anshor dilakukan pemeriksaan lab, ditemukan adanya infeksi pada darah.
"Ditemukan pada CT scan tidak ada kalinan otak, pendarahan, retakan pada tengkorak, terdapat pembekuan darah di bibir sisi dalam," ucap dia.
Sedangkan pada pemeriksaan Rontgen thorax atau pemeriksaan pada kondisi jantung, paru-paru, pembuluh darah, saluran udara, tulang dada, dan tulang belakang secara keseluruhan tidak disebutkan olehnya.
Dilanjutkannya, David hanya mengalami perawatan selama tiga hari saja kemudian dirujuk pada 22 Februari karena tidak kondisinya terus mengalami penurunan dan singkat cerita dirawat di RS Mayapada, Jakarta yang memiliki alat MRI.