Mengapa Jari Menjadi Keriput Saat Basah? Ini Penjelasannya
Jari keriput saat basah bukan akibat air terserap, melainkan kerja sistem saraf simpatik. Fenomena ini membantu grip, indikasi adaptasi evolusi.
Saat berendam di air panas, banyak dari kita mendapati kulit jari yang keriput seperti buah prune. Ternyata, fenomena ini bukan karena kulit menyerap air, melainkan hasil kerja sistem saraf yang mungkin memiliki akar evolusi.
Kulit manusia dirancang tahan air berkat lapisan lipid unik pada permukaan kulit. Lapisan ini mencegah air masuk atau keluar dari tubuh, menjaga keseimbangan cairan. Jadi, jari keriput bukan akibat kulit menyerap air, melainkan mekanisme lain yang melibatkan saraf.
-
Mengapa kesemutan di jari tangan bisa terjadi? Kesemutan adalah sensasi mati rasa, terbakar, atau kesemutan yang biasanya terjadi ketika sirkulasi darah terganggu atau tekanan pada saraf meningkat.
-
Apa itu tangan berkeringat? Tangan berkeringat, yang dalam istilah medis dikenal sebagai hiperhidrosis palmaris, merupakan kondisi di mana kelenjar keringat pada telapak tangan memproduksi keringat secara berlebihan.
-
Mengapa ketiak jadi basah? Keringat adalah mekanisme alami tubuh untuk menurunkan suhu, terutama saat cuaca panas atau setelah berolahraga.
-
Kenapa jari kaki gatal bisa jadi tanda kutu air? Mungkin sebagian dari Anda sering bertanya atau bahkan mengalami jari-jari kaki gatal. Tahukah Anda, jari-jari kaki gatal bisa menjadi pertanda bahwa Anda terkena kutu air.
-
Kenapa jari tangan terasa gatal? Gatal merupakan gangguan yang sering terjadi pada kulit. Sensasi gatal ini dapat sangat mengganggu, bahkan mengurangi produktivitas sehari-hari.
-
Kenapa tangan sering berkeringat? Fenomena ini terjadi ketika sistem saraf yang mengontrol kelenjar keringat menjadi terlalu aktif, menyebabkan produksi keringat yang tidak proporsional dengan kebutuhan tubuh untuk mendinginkan diri.
Mengutip IFLScience, Kamis (16/1), penelitian sejak 1935 menunjukkan bahwa jari keriput dipicu oleh sistem saraf simpatik, bagian dari saraf otonom yang mengatur respons tubuh tanpa kendali sadar.
Dokter menemukan bahwa pasien dengan kerusakan saraf median tidak mengalami keriput pada jari mereka saat basah. Ini membuat tes keriput jari dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan saraf.
Salah satu teori menyebutkan bahwa jari keriput adalah adaptasi evolusi untuk meningkatkan grip saat memegang benda basah.
Seperti pola pada ban mobil, kerutan pada jari membantu mengalirkan air sehingga permukaan kulit lebih baik dalam mencengkeram benda licin. Fenomena ini bisa membantu nenek moyang kita dalam aktivitas seperti mencari makanan di lingkungan basah.
Eksperimen menunjukkan bahwa orang dengan jari keriput lebih baik dalam memegang benda basah dibandingkan mereka yang jari tangannya tetap halus. Pola keriput ini membantu menyalurkan air keluar, menciptakan kontak kulit yang lebih baik dengan benda.
Fenomena ini tidak terjadi pada semua orang, tergantung pada kondisi saraf dan faktor individu lainnya. Selain itu, sistem saraf simpatik yang memicu keriput ini juga bertanggung jawab atas respons tubuh seperti peningkatan detak jantung dan produksi keringat.
Fenomena jari keriput saat basah ternyata lebih dari sekadar kebetulan. Ini adalah hasil dari mekanisme tubuh yang kompleks dan mungkin menjadi bukti adaptasi evolusi. Lain kali saat Anda melihat jari keriput di air, ingatlah bahwa itu adalah warisan dari nenek moyang kita yang hidup di lingkungan penuh tantangan.