DPD: SBY tak pernah tanggapi permintaan dialog dengan Papua
Wakil Ketua DPD Laode Ida mengaku sudah sering mengirim surat kepada Presiden, tapi selalu diabaikan.
Wakil Ketua DPD Laode Ida mengaku sudah sering mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk segera melakukan dialog dengan warga Papua. Namun, kata Laode, tidak sedikit pun surat yang dikirim oleh DPD direspon presiden SBY.
Laode mengatakan, DPD sudah melakukan observasi terhadap aspirasi warga Papua yang salah satunya mereka hanya ingin berdialog dengan pemerintah pusat.
"Salah satu tuntutan adalah dialog dengan Jakarta-Papua, itu sudah kami sampaikan ke presiden, hanya saja selalu mengabaikan itu, menghindar, padahal itu tawaran utama," kata Laode saat jumpa pers menanggapi konflik Papua di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/2).
Aspirasi warga Papua selanjutnya, kata Laode, masyarakat hanya ingin pemerintah menarik kembali seluruh pasukan TNI dari tanah Papua. Karena hal ini membuat psikologis warga Papua terganggu.
"Sebetulnya pengerahan tenaga aparat kemanan TNI dan Polisi begitu banyak di Papua itu menimbulkan goncangan psikologis seolah-olah menjadi tidak nyaman, tolong di rem operasi keamanan di sana," imbuhnya.
Selain itu, dia menilai tidak adanya respon positif dari pemerintah perihal menanggapi permintaan dialog warga Papua menjadikan masyarakat Papua seperti dianaktirikan oleh pemerintah pusat.
"Pemerintah tidak pernah mencoba mengambil masalah utamanya mengajak mereka berdialog untuk mencari solusi, penyelesaian Papua lebih rumit ketimbang Aceh, Papua tidak diterima dialog itu ada diskriminasi, padahal saya yang dari dulu sudah meneliti, tentang Papua, Papua itu sebetulnya terbuka untuk berdialog," katanya.