DPR: Harus Ada Aturan Batasi Kerumunan di Pasar Tanah Abang
Kunjungan 100 ribu orang ke Pasar Tanah Abang, Jakarta memunculkan kekhawatiran akan munculnya klaster Covid-19 baru.
Kunjungan 100 ribu orang ke Pasar Tanah Abang, Jakarta memunculkan kekhawatiran akan munculnya klaster Covid-19 baru. Untuk membendung kerumunan ini, wilayah Tanah Abang kemudian menetapkan aturan buka-tutup yang mulai berlaku hari ini.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyampaikan dukungannya terkait kebijakan tersebut. Menurut Sahroni, kebijakan ini penting mengingat masih tingginya angka penularan di Jakarta.
-
Kapan penjualan di Pasar Tanah Abang ramai? Para penjual khususnya pakaian muslim bisa meraup omzet sampai puluhan juta perhari selama bulan Ramadan
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi di Pasar Tanah Abang saat salat Jumat berlangsung? Sementara, aktivitas perdagangan pun terhenti sejenak selama ibadah salat Jumat berlangsung.
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Kapan Mendag Zulkifli Hasan mengunjungi Pasar Tanah Abang? Baru-baru ini Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali mengunjungi Pasar Tanah Abang, Jakarta pada Jumat, (13/10).
-
Apa yang terjadi di Pasar Setan? Konon, pasar ini terletak di salah satu sabana luas yang menjadi jalur pendakian, dimana beberapa pendaki telah mengalami pengalaman yang tak terlupakan. Beberapa di antaranya melaporkan mendengar suara berisik dan keramaian yang mirip dengan suasana pasar, meskipun di jalur tersebut seharusnya sepi dengan hanya sabana luas dan tanah lapang.
“Memang kemarin itu situasinya sudah sangat mengerikan dan berbahaya. Jadi ini jelas tidak bisa dibiarkan karena sudah pasti bisa jadi klaster baru. Apalagi pada momentum menjelang lebaran begini, tentunya jumlah pengunjung Tanah Abang membludak, sehingga memang harus ada aturan yang membatasi kerumunan. Jangan sampai kita meleng dikit, kasus melonjak,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Senin (3/5/2021).
Politikus NasDem itu menyatakan tidak mungkin jika kegiatan ekonomi disetop begitu saja, sehingga memang harus ada kebijakan yang juga mempertimbangkan faktor ekonomi masyarakat.
"Tapi, saya juga paham bahwa roda ekonomi tidak bisa disetop begitu aja. Jadi enggak mungkin ada penutupan full. Jadi saya setuju dengan konsep buka tutup ini, paling tidak pengunjungnya dibatasi, dan dengan petugas yang betul-betul menegakkan aturan ini,” sambungnya.
Sahroni menyebut, belajar dari membludaknya kasus di India, salah satu faktor utama yang meningkatkan kasus Covid-19 di sana adalah kerumunan yang tidak mengikuti protokol kesehatan.
“Kita enggak mau apa yang terjadi di India terjadi juga di sini, makanya antisipasi ini memang dibutuhkan, dan yang penting juga adalah praktiknya di lapangan harus betul-betul ditaati,” pungkas Sahroni.
Reporter: Delvira Hutabarat
Baca juga:
Anggota DPR Minta Jokowi Tutup Wisata saat Libur Lebaran
Masjid Besar Taipei Ditutup karena Ditemukan WNI Positif Covid-19
Zona Merah Covid-19 di Sleman Bertambah Jadi 10 Kecamatan
Pil untuk Mengobati Covid-19 Buatan Pfizer Mulai Dipasarkan Akhir 2021
8 Pegawai Positif Covid-19, Imigrasi Solo Gelar Tes Swab Antigen Massal