DPR Minta Pemerintah Tak Ragu Tutup Sementara Akses WNA
Kementerian Kesehatan sebelumnya mencatat pada periode 1 sampai 6 September 2021, sebanyak 7.179 pelaku perjalanan internasional masuk ke Indonesia. Dari jumlah tersebut, 2 persen di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah tidak ragu menutup sementara akses terhadap warga negara asing yang hendak masuk ke Indonesia. Tujuannya untuk mencegah lonjakan penularan virus Covid-19.
Kementerian Kesehatan sebelumnya mencatat pada periode 1 sampai 6 September 2021, sebanyak 7.179 pelaku perjalanan internasional masuk ke Indonesia. Dari jumlah tersebut, 2 persen di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang didorong oleh DPR RI kepada pihak kepolisian? Komisi III Dukung Polisi Tindak Tegas Pengguna Nopol Palsu Polda Metro Jaya terus melakukan penindakan terhadap pengendara yang kedapatan menggunakan nomor polisi (nopol) palsu. Penertiban pelat nomor rahasia palsu ini lantas mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Kata dia, pemakaian pelat palsu erat kaitannya dengan aksi sewenang-wenang di jalan yang merugikan masyarakat.
-
Kenapa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) didirikan? Pembentukan pemerintahan darurat Republik Indonesia berawal dari adanya Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948 di Yogyakarta. Dalam agresi tersebut, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditawan oleh Belanda, sehingga menyebabkan vakum dan lumpuhnya pemerintahan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang diminta DPR terkait pengawasan orang asing di Bali? Selanjutnya, Sahroni juga meminta Ditjen imigrasi Kemenkumham agar meningkatkan operasi Tim Pora atau Tim Pengawasan Orang Asing dengan baik, sehingga insiden yang sama tidak terjadi lagi.
"Jangan ragu untuk menutup sementara akses terhadap WNA jika memang betul-betul diperlukan. Kesehatan dan keselamatan rakyat dalam negeri harus diutamakan daripada yang lain," katanya lewat pesan, Rabu (15/9).
Dia mengatakan, pemerintah harus memperketat akses masuk WNA maupun WNI dari luar negeri. Lakukan screening, karantina dan pemantauan dengan maksimal.
"Jangan sampai kita kecolongan lagi dan terjadi imported case," ujarnya.
Menurutnya, akan sangat berbahaya bila ada pelaku perjalanan dari luar negeri masuk ke Indonesia dalam keadaan terinfeksi virus. Mengingat, saat ini ada perkembangan varian baru yang sudah masuk ke berbagai negara.
"Ini akan sangat berbahaya mengingat adanya perkembangan dari varian MU yang sudah terjadi di 45 negara lebih, termasuk di negara-negara Asia," pungkasnya.
Diketahui, Kementerian Kesehatan mencatat pada periode 1 sampai 6 September 2021, sebanyak 7.179 pelaku perjalanan internasional masuk ke Indonesia. Dari jumlah tersebut, 2 persen di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
Mereka dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan di pintu masuk kedatangan Indonesia. Padahal mereka membawa surat bebas Covid-19 dari negara asalnya.
"Periode 1 sampai 6 September 2021, sebanyak 2 persen pelaku perjalanan internasional terkonfirmasi positif Covid-19, dari jumlah total kedatangan 7.179 orang," kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi melalui keterangan tertulis yang dikutip merdeka.com, Selasa (14/9).
Dari total pelaku perjalanan yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat tiba di Indonesia, paling banyak berasal dari lima negara. Yakni Arab Saudi, Malaysia, Turki, Uni Emirat Arab, dan Singapura.
Sementara itu, data pada periode 1 sampai 31 Agustus 2021, sebanyak 4,5 persen pelaku perjalanan internasional terkonfirmasi positif Covid-19 dari jumlah total kedatangan 36.722 orang. Mereka juga membawa serta surat negatif Covid-19 dari negara asalnya.
Nadia menyebut, lima negara asal yang mencatat data pelaku perjalanan internasional terkonfirmasi positif Covid-19 tertinggi saat tiba di Tanah Air pada periode tersebut adalah Arab Saudi, Malaysia, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, dan Jepang.
Dia menambahkan bahwa 65 persen dari pelaku perjalanan internasional belum mendapatkan vaksinasi saat masuk Indonesia, khususnya di Provinsi Jakarta. Karena itu, Nadia mengimbau pelaku perjalanan internasional baik WNA maupun WNI agar dapat divaksinasi terlebih dahulu di negara asal keberangkatannya.
"Untuk itu kami mengimbau agar pintu-pintu masuk ke Republik Indonesia seperti bandar udara, pelabuhan laut internasional untuk terus memperketat prosedur skrining dan prosedur pengawasan masuknya pelaku perjalanan internasional," ucap Nadia.
Baca juga:
China Perketat Lockdown Lokal Setelah Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19
Gibran Minta Warga Solo Disiplin Prokes: Kalau Naik Lagi ke Level 4, Ya Susah Kita
Seluruh Kontingen di PON Papua Bakal Karantina Selama Lima Hari
Update Kasus Positif dan Kematian Covid-19 15 September 2021
Inggris akan Berikan Dosis Vaksin Covid Tambahan untuk Lansia & Kelompok Rentan
Satgas: Indonesia Berperan Penting Menuntaskan Pandemi Global