DPRD Kritik Gubernur NTB Renang Ramai-Ramai Tanpa Patuhi Prokes
Karena itu, Ketua DPD Partai Demokrat NTB ini berharap apa yang dilakukan Gubernur NTB bersama sejumlah pejabat Pemprov hanya sebuah kekhilafan dan segera bisa menyadari bahwa apa yang dilakukan itu sangat tidak baik sebagai seorang pemimpin.
Ketua Komisi V DPRD Nusa Tenggara Barat TGH Mahally Fikri menyesalkan sikap Gubernur NTB H Zulkieflimansyah bersama sejumlah pejabat yang berenang di sebuah kolam renang tanpa mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Apalagi situasi daerah sedang tertimpa musibah bencana banjir dan tanah longsor.
"Sebagai masyarakat NTB saya sangat prihatin dengan kejadian ini, karena bisa menjadi bukti kita kehilangan pemimpin yang bisa menjadi tauladan bagi rakyatnya," kata Mahally Fikri saat dihubungi melalui telepon dari Mataram, dilansir Antara, Senin (1/2).
-
Bagaimana cara Pemprov Jateng meningkatkan upaya pencegahan narkoba? Upaya pencegahan penggunaan narkoba akan lebih diutamakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan adalah menggencarkan sosialisasi, dan menyelenggarakan deklarasi anti narkoba.
-
Mengapa Pemprov Jateng mendorong kolaborasi dalam pemberantasan narkoba? Pemerintah Provinsi (Pemprov)Jawa Tengah mendorong kepada semua pihak, untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memberantas narkoba di wilayahnya. Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa tembok yang berjamur membahayakan kesehatan penghuni? Tembok yang rembes dan berjamur tidak hanya mengganggu estetika rumah, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan penghuni. Jamur pada tembok dapat memicu alergi dan penyakit pernapasan.
-
Apa yang menurut TKN Prabowo jadi alasan kekhawatiran? "Apa yang perlu dikhawatirkan? Kecuali kalau ada yang bermain-main di luar rel ya wajar kami khawatir," kata dia.
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
Mahally membandingkan apa yang dilakukan Gubernur NTB H Zulkieflimansyah dengan Gubernur NTB sebelumnya Tuan Guru Bajang (TGB) H Muhammad Zainul Majdi yang tulus menggunakan semua media dan sarana untuk berkontribusi mengendalikan pandemi. Salah satunya dengan mengingatkan masyarakat lewat dakwah dan khutbah-khutbahnya sekaligus memberikan contoh.
"Saya bangga dan sangat salut pada semangat dan kerja keras gubernur pendahulu beliau (TGB) yang tulus menggunakan semua media dan sarana untuk berkontribusi mengendalikan pandemi dengan mengingatkan masyarakat lewat dakwah dan khutbah-khutbah beliau sekaligus memberikan contoh," ujar Ketua Komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat dan pemberdayaan perempuan tersebut.
Karena itu, Ketua DPD Partai Demokrat NTB ini berharap apa yang dilakukan Gubernur NTB bersama sejumlah pejabat Pemprov hanya sebuah kekhilafan dan segera bisa menyadari bahwa apa yang dilakukan itu sangat tidak baik sebagai seorang pemimpin.
"Mudahan saja pak gubernur khilaf dan bisa menyadari bahwa hal seperti ini sangat tidak baik bila dilakukan atau telanjur dilakukan oleh seorang pemimpin," ucap Mahally Fikri.
Selain itu, di tengah situasi daerah yang sedang dilanda banjir dan meningkatnya pasien Covid-19, semestinya semua pemangku kepentingan bahu membahu berbuat sekaligus memberikan contoh bagi masyarakat. Bagaimana berkontribusi mengendalikan pandemi Covid-19, bukan sebaliknya justru memberikan contoh yang tidak baik.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Gubernur NTB H Zulkieflimansyah untuk segera meminta maaf dan memberikan klarifikasi kepada masyarakat NTB atas apa yang telah dilakukan.
"Atas ketelanjuran pak gubernur seperti di gambar yang beredar supaya segera diklarifikasi dan dengan tulus serta rendah hati meminta maaf kepada masyarakat NTB kalau hal itu memang salah. Insyaallah hal demikian akan membuktikan beliau adalah orang yang berjiwa besar dan pemimpin sejati yang akan disegani sekaligus dicintai rakyatnya," katanya.
Gubenur Berenang
Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah melepas aktivitas paginya pada Minggu 31 Januari 2021 dengan mandi di kolam renang bersama banyak orang. Dari foto yang diunggah di media sosial miliknya Facebook, dengan nama Bang Zul Zulkieflimansyah. Gubernur NTB Zulkieflimansyah tengah asyik mandi di kolam tanpa protokol kesehatan Covid-19.
"Pukul 06.00 pagi, di Bayan, Lombok Utara. Sepagi ini, kami sudah menggigil bareng di Kolam Renang Mandala, Desa Bayan. Airnya sejuk dan jernih, di bawah rindang pohon-pohon di hutan adat bayan," tulis Zulkieflimansyah di akun Facebook miliknya.
"Mandi di sini dijamin tidak bikin kulit hitam. Karena dari sumber mata air, kolamnya tidak mengandung kaporit, dan suasananya teduh. Siapapun yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan bonus menarik: menjelajahi hutan adat bayan seluas 10,3 hektare," ujarnya.
Bahkan, ia juga mengajak masyarakat untuk menikmati wisata di kolam renang yang dikelola Pokdarwis tersebut.
"Ternyata, desa-desa kita bisa melahirkan destinasi wisata yang menarik. Ayo, kita ramaikan destinasi wisata di desa-desa kita," ucap Zulkieflimansyah dalam media sosial Facebook.
Terkait unggahan Gubernur NTB tersebut banyak mendapat kritikan yang dilontarkan netizen menanggapi foto tersebut. Namun, sebagian besar kritik bukan terkait pandemi Covid-19, melainkan sejak Kamis (28/1) hingga Sabtu (30/1) sejumlah daerah di NTB dikepung banjir. Saat ini beberapa foto unggahan Gubernur NTB tersebut sudah dihapus.
Di Kabupaten Sumbawa banjir menyebabkan satu orang meninggal dunia. Di Kuta Mandalika, banjir menerjang puluhan rumah hingga menggenangi lokasi sirkuit MotoGP Mandalika.
Sedangkan di Kecamatan Sekotong dan Lembar Kabupaten Lombok Barat, banjir masuk pemukiman warga dan menggenangi Puskesmas di Lembar.
Sementara itu, hingga Sabtu (30/1) kasus Covid-19 di Provinsi NTB mencapai 7.569 orang, dengan perincian 5.828 orang sudah sembuh, 333 meninggal dunia, serta 1.408 orang masih positif.
(mdk/eko)