DPRD Riau didesak batalkan kasih Rp 3 miliar buat kongres HMI
Kepolisian juga diminta mengusut tuntas aksi kader HMI rusak mobil polisi.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Riau menolak keputusan DPRD Riau yang memberikan dana hibah Rp 3 miliar kepada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) untuk menyelenggarakan kongres ke 29 di Pekanbaru.
Selain penggelontoran dana, mereka juga mendesak kepada kepolisian setempat untuk menindaklanjuti sikap pengrusakan sejumlah fasilitas publik oleh rombongan hijau hitam ini.
"Hari ini Riau dipercaya sebagai tuan rumah sebagai tuan rumah kongres HMI ke 29 dan kami mendukung penuh. Namun karena ada hal-hal yang menurut hemat kami aktivis mahasiswa Riau melangkahi etika sebagai generasi penerus kepemimpinan, maka kami akan melakukan tindakan tegas," kata juru bicara aktivis Riau, Pirka Maulana, Selasa (24/11).
Pirka menegaskan, dana hibah yang akan diberikan DPRD Riau kepada HMI jumlahnya tidak wajar. Gelontoran dana itu juga tidak membawa keuntungan bagi daerah Riau. Sebaiknya dana Rp 3 miliar dialihkan untuk pembangunan di Pekanbaru.
Sejak awal kedatangan rombongan hijau hitam, lanjut Pirka, masyarakat Riau sudah dirisaukan dengan tindakan yang tidak beretika. Terlepas dari pengrusakan Gelanggang Olahraga Remaja (GOR), rombongan HMI juga memblokade jalan dan mengintimidasi masyarakat dengan tidak membayar makanan di Rumah Makan Umega. Meskipun belakangan tagihan tersebut dibayar oleh panitia penyelenggara kongres.
Dari sekian banyak sikap yang tidak sesuai dengan harapan aktivis maupun masyarakat, BEM se-Riau menyatakan sikap mendesak DPRD Riau membatalkan pengucuran dana Rp 3 miliar untuk kongres HMI. Selanjutnya, mendukung penuh sikap kepolisian yang menangkap 8 tersangka pembawa barang tajam dan tidak membiarkan pihak luar melakukan keributan di Riau.