Dua bocah di Bali bikin surat ancaman bom
"Saya harap, seluruh orang tua agar mengawasi anaknya agar tidak melakukan hal sama."
Entah ada yang mengajari atau memang sekedar dolanan saja. Dua bocah di kabupaten Buleleng Bali ini, bikin geger kota Singaraja lantaran ulahnya melayangkan surat ancaman bom.
Surat ancaman bom yang terbuat dalam gambar berwarna di print dan ditempelkan di rumah salah seorang warga di lingkungan perumahan Celuk Buluh, Kalibubuk Singaraja. Akibat ulah dua bocah tersebut, rumah milik Hinardi didatangi tin gagana dan sejumlah aparat.
Dua bocah yang juga berasa dari desa Kalibubuk inipun digelandang polisi untuk dimintai keterangannya. Bahkan aparat desa menggelar rapat desa bersama kedua orang tua bocah, masing-masing KA (10) dan US (10).
Kabar yang didapat, seperti biasa selama tiga hari dari hari lebaran keluarga Hinardi menggelar acara silaturahmi di rumahnya. Hinardi mengaku menemukan surat ancaman yang ditempel di depan pagar rumahnya. Lantaran takut, dia langsung memberitahu aparat Desa setempat, yang langsung melaporkan ke Kepolisian.
Polsek Kota Singaraja yang menerima informasi, langsung melakukan penyelidikan dan diketahui pelakunya itu dua bocah satu seorang laki-laki KA dan seorang perempuan US yang sama-sama berusia 10 tahun. Lantaran keduanya masih bocah, Polisi pun melakukan mediasi berdasarkan petunjuk atasan pada Jumat (8/7) di Mapolsek Kota Singaraja, dengan menghadirkan kedua bocah itu dan korban.
Berikut isi surat yang ditulis kedua bocah tersebut. "nama pembuat : tidak dikenal. Awas di rumahmu ada bom akan meledak tiga jam kemudian. Kalian mengerti. Berikan saya uang atau bom meledak," isi surat tersebut.
Mediasi yang dipimpin Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Nyoman Suarnata, juga menghadirkan perangkat Desa setempat dan kedua orang tua bocah tersebut beserta korban. Mediasi ini dilakukan, dengan tujuan agar permasalahan tidak berlanjut. Mengingat, pelaku merupakan bocah dibawah umur dan dilakukan atas dasar main-main.
"Saya kaget waktu lihat surat itu, saya takut tiba-tiba itu benaran, saya saja sempat kosongkan rumah. Makanya saya lapor polisi, tapi bagaimanapun juga mereka ini, teman bermain anak saya. Ya, saya tidak bisa bilang apa lagi, sudah di mediasi ya saya terima keputusannya," ujar Hinardi, usai mediasi.
Sementara kedua orang tua bocah tersebut mengaku, menyesal atas perbuatan anaknya. Mereka pun berjanji, akan mengawasi anaknya agar tidak berbuat hal demikian lagi. "Saya malu, saya minta maaf. Saya janji, akan awasi anak saya agar tidak seperti ini lagi," ucap salah satu orang tua bocah tersebut, sembari menyesal berat.
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Suarnata menegaskan, dari pengakuan kedua bocah itu, mereka melakukan atas dasar main-main dan tidak mengetahui dampaknya. Menurutnya, pihak Kepolisian akan meningkatkan pengawasan, terlebih lagi adanya kasus bom di Surakarta.
"Jujur kami plong, ini terungkap dan pelakunya anak-anak, kalau ini benaran kan bahaya apalagi ada kasus bom di Surakarta, kami sedang tingkatkan pengawasan. Saya harap, seluruh orang tua agar mengawasi anaknya agar tidak melakukan hal sama," kata Suarnata.
Kini kedua bocah tersebut didata, berikut juga orang tuanya membuat surat pernyataan untuk mengawasi anaknya secara ketat. Kini kedua bocah tersebut, dikembalikan kepada orang tua, untuk dibina.
"Kita tetap akan terus mengawasi tindakan kedua bocah tersebut, agar tidak terjerumus paham radikal nantinya," tutup Kapolsek.
Baca juga:
Polisi bekuk wanita pengirim SMS teror bom kantor Pertamina Semarang
Kantor Pertamina di Semarang dapat ancaman bakal diledakkan
Diduga ada bom di Old Trafford, Mata: kami semua shock
Tak ada benda mencurigakan, IKEA Alam Sutera kembali beroperasi
IKEA Alam Sutra diancam bom, tim Gegana sisir setiap sudut mal
Polisi lacak nomor telepon peneror IKEA Alam Sutera
-
Apa itu Anak Balam? Secara umum, Anak Balam ini adalah ritual pengobatan alternatif yang masih berkaitan dengan dunia perdukunan. Peran dukun ini untuk mengobati penyakit di dalam tubuh seseorang akibat pengaruh gaib.
-
Apa itu Buleng? Buleng merupakan budaya orang Betawi yang memiliki keunikan dan digemari di masa silam.
-
Kapan Angga pindah ke Boyolali? Pindah dari Jakarta ke Boyolali pada tahun 2004, Angga mengaku sekeluarga tinggal di bekas kandang kambing milik kakeknya.
-
Bagaimana Buleng dilakukan? Buleng diawali dengan memperkenalkan judul cerita, dilanjutkan dengan menyebutkan silsilah raja, menggambarkan sekilas keadaan kerajaan, menggambarkan konflik-konflik yang terdapat dalam cerita, lalu diakhiri dengan penjelasan pesan moral yang terkandung dalam cerita.
-
Apa saja masalah utama di bidang perumahan, kawasan permukiman dan pertanahan di Kabupaten Buleleng? Sekda Suyasa menegaskan isu-isu strategis di sektor perumahan, kawasan permukiman dan pertanahan harus menjadi perhatian serius karena masih tingginya jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Buleleng yang disebabkan oleh tingkat kesejahteraan masyarakat yang belum memadai sehingga terbatasnya akses dalam memiliki rumah yang layak. Permukiman kumuh yang semakin meluas, dan masih banyaknya sengketa pertanahan yang terjadi di masyarakat.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.