Dua Kabupaten di Sumsel rawan konflik pada Pemilu 2019
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, pengamanan ekstra perlu dilakukan di kedua daerah itu. Karena sempat terjadi konflik pada pemilihan kepala daerah serentak beberapa bulan lalu.
Kabupaten Muara Enim dan Empat Lawang menjadi sorotan utama dalam pengamanan pemilihan presiden dan legislatif (Pemilu) 2019. Peningkatan kuantitas personel dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik di masyarakat.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, pengamanan ekstra perlu dilakukan di kedua daerah itu. Karena sempat terjadi konflik pada pemilihan kepala daerah serentak beberapa bulan lalu. Ini membuat Sumsel secara garis besar ditetapkan sebagai salah satu provinsi dengan tingkat kerawanan sedang pada Pemilu tahun depan yang berpotensi terjadinya konflik cukup tinggi.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
"Sumsel masuk daerah rawan sedang. Dan daerah-daerah rawan itu ada di Empat Lawang dan Muara Enim," ungkap Zulkarnain, Kamis (4/10).
Menurut dia, pencegahan harus dilakukan mulai dari penetapan calon, kampanye, hari pencoblosan hingga penetapan pemenang pemilu. Koordinasi dan keterlibatan antar instansi pemerintah diperkuat sehingga untuk mewujudkan pemilu yang kondusif, aman, dan tentram.
"Partai politik, calon legislatif, tim sukses, dan massa pendukung pun kami ajak dan libatkan untuk menyukseskan pilkada ini," ujarnya.
Adanya penambahan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Sumsel dari 16.202 TPS menjadi 25.222 TPS pada pemilu tahun depan, berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas keamanan serta jumlah personel. Kepolisian akan menurunkan 7.080 personel yang disebar di setiap TPS.
"Jumlah yang diterjunkan belum ditambah dari TNI," kata dia.
Selain itu, Polda Sumsel membentuk berbagai satgas untuk melakukan pemantauan selama pileg dan pilpres. Seperti Satgas Nusantara untuk mendinginkan suasana, Satgas Money Politik untuk menyelidiki adanya penyelewengan tersebut, serta satgas yang bertugas memberantas berita bohong (hoax).
"Untuk antisipasi bentrok massa, kami sudah melakukan beberapa langkah. Kami tidak ingin lagi adanya bentrokan massa yang pernah terjadi. Riak-riak penyebaran berita hoaks sudah mulai ada di Sumsel, meski belum ada yang melapor, kami terus pantau," ucapnya.
Baca juga:
Diskusi membahas dana kampanye di DPR
4 Partai ini berpotensi menjadi parpol paling kuat
Survei: Publik pro Pancasila turun 10%, NKRI bersyariah naik 9%
Survei LSI Denny JA: PDIP berpotensi jadi partai paling kuat di masa depan
Maruarar Sirait: Milenial itu akan objektif di Pilpres 2019