Dua Kendala Pengiriman Bantuan ke Lokasi Bencana Kelaparan di Papua Tengah
Pengiriman bantuan kepada masyarakat di Papua Tengah dilakukan secara bertahap.
Pengiriman bantuan dilakukan secara bertahap.
Dua Kendala Pengiriman Bantuan ke Lokasi Bencana Kelaparan di Papua Tengah
Kekeringan dan kelaparan melanda warga di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Tidak kurang 17,1 ton bantuan logistik dari Kementerian Sosial telah tersalurkan. Bantuan dikrimkan secara bertahap dan diterima masyarakat setempat sejak Rabu (26/7). Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Adrianus Alla mengatakan, stok logistik yang ada dalam gudang di Timika sudah habis. Semuanya telah disalurkan ke lokasi bencana kekeringan.
- KPUD Jayapura Terbakar, Penyebabnya Masih Diselidiki
- Tanah Papua Berduka, 3 Warga Tewas Ditembak KKB Jelang HUT RI Ke-78
- Panglima TNI Gerak Cepat Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Puncak Papua, Bagikan 5,5 Ton Sembako
- Jenderal Bintang Satu di Papua Kecewa Berat Prajurit TNI Lakukan Tindakan Ini pada Istri
"Semua bantuan sudah diterima masyarakat. Saat ini stok di gudang di Timika maupun di Lapangan Sinak sudah nihil. Semua sudah terdistribusi," kata Adrianus, Rabu (1/8).
Adrianus mengatakan, awalnya penyaluran bantuan sempat terkendala cuaca. Kemudian gangguan keamanan dari para kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Adapun penyaluran dilakukan dalam beberapa tahap dengan menggunakan helikopter TNI AU dan pesawat sewaan dari Lapangan Terbang Sinak.
Bantuan tahap pertama diterbangkan pada Rabu, 26 Juli 2023. Selanjutnya, dari rencana enam penerbangan, lima di antaranya berhasil mengangkut 2,7 ton bantuan. Satu penerbangan terpaksa batal karena cuaca buruk.
Penyaluran bantuan tahap kedua dilakukan pada Kamis, 27 Juli 2023 dengan empat penerbangan berhasil mengangkut 4,7 ton logistik. Tahap tiga pada Jumat, 28 Juli 2023 berhasil menerbangkan 3,9 ton bantuan dengan tiga penerbangan. Pada penyaluran tahap 4 pada Sabtu, 29 Juli 2023 bantuan 2,7 ton berhasil mendarat di Lapangan Udara Sinak dalam dua kali penerbangan karena terkendala cuaca buruk.
Sedangkan tahap 5 dilaksanakan pada Senin, 31 Juli 2023 melalui 3 penerbangan yang mengangkut 3,12 ton bantuan.
Jenis bantuan yang dikirim adalah makanan siap saji 4.000 paket, makanan anak 4.000 paket, lauk pauk siap saji 2.000 paket, tenda gulung 500 lembar, sarden 25 dus, kornet 32 dus, sosis 83 dus, abon sapi 15 dus, biskuit 18 dus, pakaian anak (TK, SD dan SMP) 3.000 stel, pakaian dewasa 4.000 stel, celana dewasa 4.000 lembar dan selimut 4.000 lembar.
Bantuan seberat 17,1 ton merupakan akumulasi dari penambahan bantuan termasuk penambahan seberat 2 ton dari PT Freeport yang berisi sarden dan biskuit.
Penerbangan menuju lokasi bencana kelaparan, merupakan area sulit dan menghadapi tantangan keamanan.