Dua pekan terjebak di rawa, satwa langka Pesut Mahakam terancam mati
Dua pekan terjebak di rawa, satwa langka Pesut Mahakam terancam mati. Satwa sejenis lumba-lumba air tawar itu, awalnya mencari ikan di daerah rawa, saat Sungai Telahan sedang meluap. Banyaknya ikan membuat Pesut betah. "Sampai akhirnya air sungai kembali surut dan pesut itu terjebak di rawa tak bisa kembali ke sungai."
Seekor Pesut Mahakam (Orcaella Brevirostris) terjebak di rawa sekitar Kampung Sangkuliman, Sungai Telahan, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Hewan langka itu sudah dua pekan berada di sana.
Pegiat satwa bersama BKSDA Kalimantan Timur tengah berupaya mengevakuasi satwa mamalia itu, bersama warga setempat. Jika proses penyelamatan satwa tidak segera dilakukan, hewan itu terancam mati.
Keterangan diperoleh, satwa sejenis lumba-lumba air tawar itu, awalnya mencari ikan di daerah rawa, saat Sungai Telahan sedang meluap. Diduga, lantaran banyak ikan di rawa itu, membuat Pesut betah.
"Sampai akhirnya, air sungai kembali surut, dan pesut itu terjebak di rawa tidak bisa kembali ke sungai. Kami dapatkan informasi itu dari warga setempat ya," kata peneliti pesut dari yayasan Rare Aquatic Species for Indonesia (RASI), Danielle Kreb, saat dikonfirmasi dari Samarinda, Selasa (21/2).
Danielle, seorang perempuan berkewarganegaraan Belanda yang sudah 20 tahun ini meneliti Pesut Mahakam menerangkan, penyurutan sungai pascabanjir menyebabkan sebagian area sungai menjadi dangkal.
"Pesut itu tidak terjerat, tapi terjebak. Ya memang awalnya karena sungai meluap, banjir, di rawa banyak ikan dan Pesut datang ke rawa itu, cukup lama. Akhirnya terjebak di area rawa sekitar ukuran 50 meter x 50 meter," ujar Danielle.
Dia berharap proses evakuasi bisa segera dilakukan. Proses evakuasi akan dibantu perahu.
"Mesti berhati-hati dalam proses evakuasi ya. Warga juga membantu membersihkan jalur ke sungai dari rawa, dari tanaman-tanaman berduri supaya tidak melukai pesut. Apalagi yang terjebak ini, pesut dewasa dan badan besar," ungkap Danielle.
Sebelumnya, di kawasan yang sama, seekor pesut juga pernah terjebak di rawa, dan akhirnya dibantu warga, berhasil dievakuasi.
"Kita berikan pelatihan kepada warga setempat agar berhati-hati menanganinya. Dan itu diimplementasikan saat ini, ketika ada pesut yang terjebak lagi di rawa," demikian Danielle.
Diketahui, populasi pesut Mahakam saat ini di Sungai Mahakam di kabupaten Kutai Kartanegara saja, menyisakan sekitar 75-80 ekor saja. Keberadaan mereka terancam kian punah, dengan beragam penyebab mulai dari pendangkalan sungai, berkurangnya makanan mereka hingga mati terjerat jala nelayan warga.