Dua tahun buron, dua bandar narkoba Makassar diringkus di Medan
Hengki Suteja (48) dan Hance Wikiwidya, (42), keduanya warga Makassar diringkus di Medan, Sumatera Utara, Selasa, (24/4) oleh jajaran direktorat reserse narkoba Polda Sulsel dengan barang bukti 5 kilogram sabu dan 150 butir ekstasi.
Hengki Suteja (48) dan Hance Wikiwidya, (42), keduanya warga Makassar diringkus di Medan, Sumatera Utara, Selasa, (24/4) oleh jajaran direktorat reserse narkoba Polda Sulsel dengan barang bukti 5 kilogram sabu dan 150 butir ekstasi.
Hengki Suteja adalah bandar atau pemasok narkoba ke Makassar. Pengendalinya dari Lapas Denpasar, Lapas Suka Miskin Bandung, Lapas Tanjung Gusta yang semuanya jaringan narkoba di Makassar. Dia buron sejak tahun 2016. Sedangkan Hance Wikiwidya adalah pelaku yang berperan sebagai kurirnya.
-
Apa saja jenis narkoba yang disita di Makassar? Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar," sebutnya, .
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Dimana lokasi pabrik narkoba di Malang? Pabrik narkotika sintetis yang ditengarai terbesar dan tercanggih di Indonesia ini terletak di kawasan Jalan Bukit Barisan Kota Malang, Jawa Timur.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
"Penangkapan diawali pelaku Hengky Suteja di salah satu hotel di Medan. Saat penggerebekan dan penggeledahan di kamar hotelnya, disita 5 kg sabu dan 150 butir ekstasi. Semua barang bukti ini akan diedarkan di Makassar dan sekitarnya. Lanjut dilakukan pengembangan dan ditangkaplah Hance Wikiwidya yang selama ini sebagai kurir membantu Hengky edarkan narkoba," kata Kapolda Sulsel Irjen Polisi Umar Septono Senin, (30/4).
Dalam rilis kasus itu, kapolda didampingi didampingi Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel Kombes Polisi Hermawan dan anggota Komisi III DPR Akbar Faizal.
Kapolda Sulsel Irjen Polisi Umar Septono release narkoba 5 kg ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari
Umar menjelaskan, Hengki Suteja menjadi DPO sejak tersangka AL ditangkap tahun 2016 lalu yang saat ini menjalani hukuman di lapas narkotika Bolangi, Gowa, Sulsel. Tersangka AL terkait dengan tersangka CL dengan barang bukti 11 gram sabu yang berasal dari Hengky Suteja.
"Penyelidikan sejak tahun 2016 itu atas Hengki Suteja yang merupakan bos besarnya. Penyidik terus melakukan pengejaran hingga akhirnya mendapatkan informasi posisi terakhirnya. 19 April dibuntuti mulai dari bandara Sultan Hasanuddin, Makassar hingga ke Medan. Dan 24 April kemarin ditangkap di kamar hotelnya," kata Umar.
Pasal yang disangkakan, kata Umar, adalah pasal 114 ayat 2 subsider pasal 112 ayat 2 UU RI No 35 tahun 2009 tentang narkotika. Ancaman hukuman mulai 5 hingga 20 tahun penjara.
Baca juga:
Polisi gerebek pesta narkoba di resepsi pernikahan
Sepanjang 2018, 17 tersangka narkoba diamankan di Bengkulu
Tergiur upah Rp 2 juta, janda satu anak rela jadi kurir sabu
Polisi tangkap kurir pembawa 10 ribu ekstasi & 100 gram sabu di Mangga Besar
Sembunyikan sabu-sabu di anus, 2 WN Malaysia ditangkap di Kualanamu
Melawan saat tepergok transaksi sabu di bilik ATM, Ashar ditembak polisi