Dukung Komjen Sigit, Pengamat Transportasi Nilai Kuno Jika Polisi Lakukan Tilang
Polantas tidak perlu lagi mengawasi 1x24 jam di sepanjang jalan.
Calon kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo ingin agar Polantas yang bertugas di lapangan hanya perlu mengatur lalu lintas saja. Tanpa melakukan penilangan jika ada pengendara yang melanggar aturan.
Para pelanggar tersebut sudah otomatis tertilang dengan sistem tilang elektronik. Pengamat transportasi, Ki Darmaningtyas mengapresiasi gagasan itu. Menurutnya, gagasan itu bukan hal sulit diwujudkan. Mengingat saat ini sudah memasuki era Police 4.0. Menurutnya, Polantas tidak perlu lagi mengawasi 1x24 jam di sepanjang jalan.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Eno Sigit lahir? Retnosari Widowati Harjojudanto, atau Eno, lahir pada 10 April 1974, mendekati setengah abad usianya.
-
Siapa Eko Prawoto? Dilansir dari Wikipedia, Eko Prawoto merupakan seorang arsitek legendaris dari Indonesia. Pria kelahiran Purworejo, Agustus 1958 itu menerjuni dunia arsitektur sejak menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada tahun 1977.
-
Siapa yang memberikan apresiasi terhadap kebijakan Kapolri Listyo Sigit Prabowo terkait difabel? "Kebijakan Kapolri ini berhasil dijalankan dengan baik oleh As SDM Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo. Sebelumnya SSDM Polri juga sudah melakukan studi komparatif ke negara-negara yang memberikan peluang kepada difabel untuk bekerja menjadi anggota kepolisian," kata komisioner Kompolnas Poengky Indarti dalam keterangannya, Senin (26/2).
"Rasanya memang kuno Polantas berdiri di tepi jalan sepanjang hari. Bahkan malam hari untuk atur lalu lintas. Itu hanya ada di Indonesia. Di Malaysia saja kita tidak temukan polisi berdiri di tepi jalan sepanjang hari," kata Darmaningtyas kepada merdeka.com, Kamis (21/1).
Dia berharap gagasan Sigit bisa diwujudkan. Oleh karena itu, dia mendorong adanya pembangunan infrastruktur tilang elektronik atau (e-TLE) di setiap provinsi. Menurutnya, seluruh ruas jalan di Indonesia perlu dipasangi camera CCTV. Sehingga bukan hanya di kota-kota besar saja.
"Gagasan yang baik dan harus diapresiasi. Semoga dapat terwujud, namun bagaimana agar kamera CCTV itu bisa dipasang di seluruh wilayah Indonesia, sehingga setiap pelanggaran di jalan dapat dikenakan sanksi sesuai tingkat pelanggarannya," ujarnya.
Ketua Institut Studi Transportasi (INSTRAN) itu mengusulkan, Polri membangun control room di Polsek maupun Polres agar pengawasan lebih maksimal. Seperti yang diketahui, rekaman pelanggaran pengendara di DKI jakarta akan masuk ke dalam server Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya.
Dengan tersedianya infrastruktur e-TLE di seluruh wilayah Indonesia, rencana penghapusan sistem penilangan langsung oleh Polantas bisa dijalankan.
"Nah kalau e-TLE dapat berfungsi optimal, tidak diperlukan lagi polisi berdiri di jalan mengatur lalu lintas atau melakukan penilangan tapi di Jakarta saja, belum semua ruas jalan dipasangi kamera CCTV, khawatir pelanggaran akan banyak terjadi di jalan-jalan yang belum dipasangi CCTV," ujarnya.
Sebelumnya, Calon kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Polri mendukung inovasi dan industri kreatif yang memberikan kontribusi kepada perubahan dan kemajuan kemajuan kehidupan bermasyarakat. Untuk itu, secara bertahap Kepolisian RI akan mengedepankan mekanisme penegakan hukum berbasis elektronik di bidang lalu lintas atau electronic traffic law enforcement (ETLE).
Sigit mengatakan, tujuan lain dari mengoptimalkan ETLE yaitu untuk mengantisipasi penyimpangan- penyimpangan yang dilakukan anggota saat proses penilangan secara langsung.
"Mekanisme ETLE itu untuk mengurangi interaksi dalam proses penilangan, menghindari terjadinya penyimpangan saat anggota melaksanakan penilangan," kata Sigit saat Fit and Proper Test di hadapan komisi III DPR RI, Rabu (20/1).
Nantinya, lanjut Sigit, Polantas yang bertugas di lapangan hanya perlu mengatur lalu lintas saja tanpa melakukan penilangan jika ada pengendara yang melanggar aturan. Sebab, para pelanggar tersebut sudah otomatis tertilang dengan ETLE. Dia pun berharap, hal itu bisa mengubah ikon atau wajah Polri menjadi lebih baik lagi khususnya bagian lalu lintas.
"Saya harap kedepannya anggota lalu lintas turun di lapangan untuk mengatur lalu lintas, tidak perlu menilang," ujarnya.
Baca juga:
Calon Kapolri Komjen Sigit Ingin Hidupkan Kembali Pam Swakarsa
DPR Minta Komjen Sigit Realisasikan Layanan Darurat Polri dalam 100 Hari Kerja
PKS Nilai Komjen Sigit Punya PR Dugaan Pelanggaran HAM Polisi Terhadap 6 Laskar FPI
Siang Ini, DPR Gelar Paripurna Penetapan Komjen Listyo Sigit Jadi Kapolri
Cerita Jenderal Polisi Minta Ditilang, Sama Polantas Malah Dipaksa Beri Uang Damai
Calon Kapolri Ingin Polisi Tak Lagi Menilang di Jalan, Mungkinkah?