Dukung Terawan, Eks Menkes Fadhilah Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Nusantara
Fadhilah menyebut, penelitian vaksin gagasan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu berbeda dengan pengembangan lainnya. Selain itu, peneliti vaksin Nusantara berani membuktikan gagasannya dalam mengembangkan vaksin Covid-19.
Menteri Kesehatan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Siti Fadhilah Supari menjadi relawan uji klinik fase dua vaksin Nusantara. Dia mengaku bersedia menjadi relawan karena pengembangan vaksin Nusantara cukup inovatif.
"Menurut saya si peneliti berpikir logis, inovatif," katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (14/4).
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa saja gejala utama Flu Singapura? Gejala-gejala flu Singapura atau penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD) umumnya meliputi:Demam: Ini adalah salah satu gejala awal yang sering terjadi.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Fadhilah menyebut, penelitian vaksin gagasan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu berbeda dengan pengembangan lainnya. Selain itu, peneliti vaksin Nusantara berani membuktikan gagasannya dalam mengembangkan vaksin Covid-19.
"Harapan saya kalau memang uji klinik ini mendapatkan hasil yang positif, artinya hipotesis dr Terawan terbukti," ujarnya.
Setelah mendapatkan suntikan pada uji klinik fase dua vaksin Nusantara, Fadhilah mengaku tidak mengalami kejadian tak diinginkan. Dia bahkan mengaku cocok dengan vaksin Nusantara meskipun memiliki komorbid.
"Kondisi saya saat ini sangat cocok dengan metode ini," ucapnya.
Mengenai keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang belum memberikan izin uji klinis lanjutan vaksin Nusantara, Fadhilah tidak berkomentar banyak. Dia mengatakan BPOM memiliki kewenangan dalam menentukan izin edar sebuah obat maupun vaksin.
Tak hanya itu, Fadhilah juga menanggapi soal pernyataan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 bahwa vaksin Nusantara dikembangkan di Amerika Serikat. Menurutnya, Indonesia sebagai negara besar bisa melakukan kerja sama dengan negara mana pun dalam mengembangkan vaksin.
"Yang penting produk ini menjadi produk Indonesia, untuk kemaslahatan bangsa yang membutuhkan. Terutama untuk lansia seperti saya," tandasnya.
Baca juga:
Satgas Covid-19: Vaksin Nusantara Dikembangkan di Amerika & Uji Coba di Indonesia
Peneliti Jelaskan Vaksin Nusantara Butuh Sampel Darah Penerima
Peneliti Vaksin Nusantara: Kami Diaudit dan Diawasi Sesuai Standar
Temuan BPOM Vaksin Nusantara Tak Steril, Satgas Sebut Harus Sesuai Standar WHO
Data Studi Klinik Fase 1 Vaksin Nusantara: 71,4% Subjek Alami Kejadian Tak Diinginkan
Temuan BPOM: Data Keamanan Vaksin Nusantara Diganti Peneliti