Eks Sekretaris Satpol PP Gowa Resmi Ditahan, Polisi Minta Hentikan Perundungan
Polisi meminta jangan lagi ada provokasi ataupun tindakan perundungan di media sosial (medsos). Dia yakin masyarakat, khususnya warga Gowa, memegang budaya Siri Na Pacce dalam kehidupan bermasyarakat.
Kepolisian Resort Gowa menahan eks Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gowa, Mardani Hamdan. Dia ditetapkan sebagai tersangka kasus pemukulan terhadap pasangan suami istri (pasutri) pemilik kafe di Desa Panciro, Kecamatan Bajeng. Polisi meminta masyarakat menghentikan perundungan terhadap Mardani Hamdan.
"Iya. Hari ini penyidik resmi melakukan penahanan terhadap tersangka MR (Mardani Hamdan)," ujar Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Gowa, AKP Tambunan melalui pesan tertulis, Minggu (18/7).
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Siapa yang marah di video viral? Viral Istri Ngamuk Lihat Suaminya Naik ke Panggung Mau Nyanyi Sama Biduan, Dipukul lalu Didorong Suruh Turun Tidak semua orang suka melihat pasangannya tampil di panggung bernyanyi bareng penyanyi. Ada sebagian langsung emosi hingga melabrak ke panggung. Seperti seorang istri yang baru-baru ini viral di media sosial. Dia murka melihat suaminya naik ke panggung dangdut.
Polisi meminta jangan lagi ada provokasi ataupun tindakan perundungan di media sosial (medsos). Dia yakin masyarakat, khususnya warga Gowa, memegang budaya Siri Na Pacce dalam kehidupan bermasyarakat.
"Kami berharap tidak ada lagi bully maupun provokasi terhadap tersangka di medsos. Saya yakin masyarakat akan selalu berpegang teguh pada budaya Siri Na Pacce dalam bermasyarakat," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, penasihat hukum Mardani, Muhammad Shyafril Hamzah mengungkapkan, psikologis kliennya drop lantaran menjadi bahan perundungan warga di medsos atas kasus pemukulan terhadap pasutri pemilik kafe. Padahal, kata Hamzah, kliennya sudah menyesali perbuatannya.
"Dia drop dan saya tanyakan dia sangat menyesali perbuatannya yang sudah dia lakukan betul-betul cuma spontanitas," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (18/7).
Hamzah mengatakan saat kejadian kliennya berinisiatif sendiri untuk memeriksa perizinan. Hamzah menambahkan kliennya pun sudah mengakui jika melakukan pemukulan terhadap pasutri tersebut.
"Kita tetap menyerahkan kepada polres untuk proses hukum. Masalah pembelaan nanti kita lakukan di pengadilan," ucapnya.
Sekadar diketahui, sejumlah meme muncul pasca viral video eks Sekretaris Satpol PP Gowa, Mardani Hamdan yang melakukan pemukulan terhadap pasutri pemilik kafe saat razia PPKM mikro. Tak hanya meme, bahkan akun medsos Mardani diserbu netizen dengan melontarkan kecaman atas aksi pemukulan yang dilakukannya.
(mdk/noe)