Elang hitam dalam kandang peliharaan warga diamankan BKSDA Sumut
Elang hitam itu diduga dikandangkan cukup lama. Padahal hewan itu masuk dalam kategori langka.
Seekor elang hitam (Ictinaetus malaiensis) diamankan petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara dari tangan seorang warga di kawasan Sembahe, Sibolangit, Deli Serdang. Satwa dilindungi itu kemudian diserahkan ke Taman Margasatwa Medan untuk direhabilitasi.
"Kita mendapatkan burung ini dari seorang warga berinisial MT, melalui upaya persuasif," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Stabat BBKSDA Sumut Herbert Aritonang, Kamis (12/5).
Saat diamankan, satwa langka ini sudah dalam kondisi jinak. Bahkan menurut keterangan warga, burung buas itu tidak bisa lagi terbang.
Elang hitam itu diduga dikandangkan cukup lama. Sementara MT mengaku baru sepekan memelihara setelah menemukan di kebunnya.
"Kita duga satwa ini baru lepas dari kandang lain, ditangkap mereka dan dikandangkan lagi," sambung Herbert.
BBKSDA memilih menyerahkan elang hitam itu ke Taman Marga Satwa Medan untuk merehabilitasinya. Hasil rehabilitasi yang melibatkan sejumlah pakar nantinya akan menentukan apakah satwa langka itu akan dilepasliarkan atau tidak.
Kaur Kesehatan Hewan dan Konservasi Taman Margasatwa Medan, drh Sucitrawan, mengatakan, berdasarkan pemeriksaan awal, tidak ditemukan masalah pada elang hitam itu. Selanjutnya, mereka akan mengisolasi satwa itu untuk kemudian diobservasi.
"Kalau dalam pengamatan mengharuskan adanya treatment khusus, ya kita treatment. Setelah itu terserah kebijakan BBKSDA, apakah akan dirilis atau tetap di sini," ujar Sucitrawan.
Di masa rehabilitasi, elang hitam itu akan diberi makanan sesuai habitatnya. Tujuannya agar perilaku dan insting elang kembali seperti semula.
Elang hitam termasuk satwa dilindungi sesuai UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem dan PP Nomor 7 Tahun 1999. Populasinya saat ini terancam, karena habitatnya di pepohonan tinggi di pegunungan banyak yang rusak. Sementara satwa ini hanya bertelur sebutir dalam dua tahun dan belum tentu menetas dan jadi elang dewasa.
-
Hewan apa yang meniru ular berbisa? Gurita peniru mampu menyerupai ular laut berbisa atau ikan singa berbisa, memberikan perlindungan lebih lanjut dari ancaman predator.
-
Untuk apa tulang-tulang hewan diletakkan di tempat tersebut? Tampaknya mereka berkumpul untuk melakukan ritual khusus dalam suatu kegiatan dengan cara menaruh tanduk-tanduk dan tengkorak hewan sebagai bagian dari ritual ritual ini.
-
Hewan apa saja yang ada di Kebun Binatang Bukittinggi? Kebun binatang ini masih tetap eksis dan memiliki banyak koleksi berbagai jenis satwa yang bisa dilihat secara langsung.
-
Hewan apa yang ditemukan di sungai Desa Kebonagung? Awalnya saat sedang berburu, seorang pemuda di Desa Kebonagung Kecamatan Sulang, Rembang, memergoki adanya kucing hutan di pinggir sungai yang terletak di sebelah barat desa. Namun saat dikejar, kucing hutan itu masuk bersembunyi di dalam lubang. Karena penasaran dengan keberadaan kucing hutan, empat pemuda desa mendatangi lagi lokasi tersebut Minggu (10/9) dini hari. Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Hewan purba apa yang ditemukan di Gurun Mesir? Fosil Paus Ditemukan di Gurun Mesir, Usinya 41 Juta Tahun dan Namanya Terinspirasi Firaun Ahli paleontologi di Mesir mengumumkan penemuan spesies baru paus yang telah punah.
-
Apa yang ditemukan petani di ladang tersebut? Penemuan tersebut meliputi tiga tongkat kerajaan, tiga belati perunggu, kapak ukuran kecil dan sedang, serta alat pahatan.