Emosi Ibunda Imam Masykur Bertemu Paspampres Bunuh Anaknya: Kalian Lebih Kejam dari PKI
Emosional ibunda Imam Masykur ketika menatap langsung ketiga tersangka, yang membunuh anaknya
Luapan emosi Fauziah yang tak terbendung saat bertemu tiga tersangka di Pomdam Jaya/ Jayakarta
Emosi Ibunda Imam Masykur Bertemu Paspampres Bunuh Anaknya: Kalian Lebih Kejam dari PKI
Luapan emosi Fauziah yang tak terbendung saat bertemu tiga tersangka di Pomdam Jaya/ Jayakarta, Selasa (5/9) kemarin.
Momen itu diungkap Anggota DPD RI, H Sudirman yang akrab disapa H Uma, saat mendampingi Fauziah, Calon Tunangan Imam, Yuni Maulida (25) serta kuasa hukumnya Hotman Paris.
"Setelah jumpa dengan 3 tersangka dapat kita bayangkan lah betapa kecewa dan sedih ibu korban ini. Disitulah meluapkan kesedihannya, kekecewaannya, kemarahannya terhadap 3 tersangka," kata H. Uma saat dihubungi, Kamis (7/9).
- Paspampres Culik-Bunuh Imam Masykur Tak Ajukan Bantahan Dakwaan Oditur
- Terungkap, Jasad Imam Masykur Sempat Tersangkut Eceng Gondok Kali Citarum usai Dibuang Anggota Paspampres
- Imam Masykur Sering Ngeluh Ini ke Kekasih Sebelum Diculik-Bunuh Anggota Paspampres
- Percakapan Terakhir Imam Masykur dan Kekasihnya Sebelum Diculik dan Dibunuh Paspampres
H. Uma yang melihat secara langsung menggambarkan ekspresi penuh emosional Fauziah ketika menatap langsung ketiga tersangka. Turut mencecar tersangka atas aksi kejamnya membunuh Imam.
Mereka adalah Praka HS dari satuan Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dirtopad) dan Praka J dari Kodam Iskandar Muda, Aceh yang sedang berada di Jakarta, serta Praka RM anggota Paspampres.
"Ada, 'kalian itu lebih kejam daripada PKI' 'kamu tanpa ampun, kamu membunuh manusia korban tanpa ampun'," kata H. Uma tirukan ucapan Fauziah.
Dilanjutkan H. Uma, ketiga Prajurit TNI itu tak ada satupun yang menatap mata Fauziah.
Mereka semua hanya tertunduk sambil menangis meratap proses hukum yang harus dihadapinya.
"Dia berkata, 'Kalian lihat kemari, kamu lihat kemari, ini Masykur. Ini Masykur. Yang pernah kau bunuh lihat kemari lihat ibu'. Mereka semua tertunduk, dan menangis. Jadi ibunya ya, emosinya meledak meledak kemarin,"
ucap H.Uma
Merdeka.com
Melihat Ibu dari Masykur begitu Emosi, akhirnya H. Uma menenangkan beliau dengam kembali menjahu dari para tersangka.
"Saya tuntun beliau, bu sudah bu sudah, karena saya takut beliau jatuh. Nanti hilang kontrol, saya tenangkan beliau. Akhirnya kita kembali ke kantor Pomdam lalu kembali ke peristirahatan," tambah dia.
Selain pertemuan, H. Uma juga turut menyampai masukan agar kasus ini Ditangani secara koneksitas ketika naik ke persidangan. Melihat adanya tersangka militer dan sipil yang terseret dalam kasus ini.
"Alhamdulillah kemarin sudah direspon oleh panglima. Itu beliau mengatakan akan melakukan penyidikan koneksitas, itu akan melibatkan sipil dan kepolisian," katanya.