Empat Kepala Daerah Kembali Serbu Banyuwangi
Dalam kesempatan itu, empat kepala daerah tersebut juga bersama-sama melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Bupati Anas terkait kerjasama pengembangan potensi daerah.
Kabupaten Banyuwangi kembali menerima tamu empat kepala daerah lintas pulau. Bertemu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mereka saling berbagi pengalaman mengembangkan daerahnya. Empat bupati tersebut adalah Bupati Tapanuli Selatan Sumatera Selatan, Syahrul M Pasaribu; Bupati Manggarai NTT, Deno Kamelus; Bupati Enrekang Sulawesi Selatan, Muslimin Bando; dan Bupati Konawe Kepulauan Sulawesi Tenggara, Amrullah.
"Saya sangat gembira dengan hadirnya empat bupati bersama jajarannya di Banyuwangi. Ini kesempatan bagi kami untuk saling tukar ilmu dan program pembangunan untuk pengembangan daerah," kata Anas, Senin (16/9/2019).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Selama di Banyuwangi, Anas mengajak mereka berkeliling menyaksikan sejumlah atraksi seni budaya rangkaian Banyuwangi Festival. Mulai dari Festival Lembah Ijen, Fish Market Festival, hingga tradisi Kebo-keboan Alasmalang.
©2019 Merdeka.com
"Kami sengaja menunjukkan baik peran swasta maupun desa yang sama-sama bergerak memajukan daerah lewat atraksi wisata. Bahwa dalam membangun daerah, pemerintah perlu hadir sebagai pendorong untuk kemudian berkolaborasi bareng dengan masyarakat maupun pihak swasta untuk mengembangkan daerah," kata Anas.
Anas lalu mencontohkan Festival Lembah Ijen yang digarap oleh founder Jiwa Jawa Resort, Kebo-keboan yang langsung ditangani oleh warga Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh.
Apa yang dilakukan Banyuwangi untuk menarik wisatawan dengan berbagai atraksi seni budaya mendapat apresiasi dari Bupati Tapanuli Selatan, Syahrul Pasaribu. Syahrul mengaku terkesan dengan pertunjukan Meras Gandrung dalam Festival Lembah Ijen yang digelar akhir pekan lalu, 14 September lalu.
"Luar biasa bagus. Pertunjukan Meras Gandrung bisa jadi sumber inspirasi bagi kami bagaimana melestarikan budaya lokal dan mengembangkan ekonomi rakyat. Lewat atraksi semacam ini, orang makin kenal dengan kebudayaan lokal setempat," kata Bupati Syahrul.
Dalam kesempatan itu, empat kepala daerah tersebut juga bersama-sama melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Bupati Anas terkait kerjasama pengembangan potensi daerah.
©2019 Merdeka.com
Adapun program inovasi yang akan diadopsi antara lain mal pelayanan publik, e-kinerja, e-village budgeting, e-monitoring system, e-audit, e-planning, perbaikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP), pengembangan pariwisata, hingga Sistem Informasi Perencanaan, Penganggaran, Pengelolaan Keuangan Daerah Terpadu (Simral).
Bupati Enrekang, Muslimin Bando mengatakan kunjungannya ke Banyuwangi karena tertarik dengan konsep Mal Pelayanan Publik yang telah didirikan Banyuwangi sejak 2017 lalu. "Kami ingin membuat hal serupa di Enrekang, karena mall semacam ini terbukti sangat memudahkan warga dalam mengakses pelayanan publik," kata Anas.
Selain mall pelayanan publik, Muslimin juga ingin belajar pengembangan pariwisata daerah. "Perkembangan wisata Banyuwangi yang ditunjang dari beragam atraksi seni dan tradisi rakyatnya menjadi media promosi yang ampuh untuk mendatangkan wisatawan ke Banyuwangi. Ini patut dicontoh," imbuhnya.
Begitu halnya Bupati Syahrul yang mengatakan ingin tahu cara Banyuwangi mendapatkan nilai SAKIP A.
©2019 Merdeka.com
"Jauh-jauh ke Banyuwangi, kami ingin belajar banyak tentang tata kelola pemerintahan, utamanya SAKIP. Padahal, laporan keuangan kami sudah dapat opini WTP lima kali, tapi hasil SAKIP-nya belum memuaskan. Jadi kami ini berangkat dari rasa penasaran, bagaimana Banyuwangi dapat opini WTP tujuh kali dan SAKIP-nya juga A. Makanya kami datang kemari," jelas Syahrul.
(mdk/hhw)