Empat rekan terluka, polisi sempat ancam balas dendam ke Jakmania
Akun Cornelius Fransiscus Sinaga merupakan anggota Samapta Bhayangkara (SABHARA).
Sebanyak empat anggota polisi menjadi korban kerusuhan suporter klub sepak bila Persija; The Jakmania, pada Jumat (24/6) di stadion utama Glora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Keempatnya yakni Brigadir Hanawiah, Brigadir Supriadi, Brigadir Wawan Chandra, dan Aiptu Muhtadi tengah menjalani perawatan di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Selang sehari insiden bentrokan antara Jakmania dan anggota polisi, dua toko penjual atribut pendukung klub sepak bola Persija, di Utan Kayu, Jakarta Timur, dan di Rawasari, Jakarta Pusat, dirusak sejumlah orang tak dikenal, Sabtu (25/6) malam. Akibat insiden itu, satu anggota The Jakmania luka tusuk dan tiga lainnya menderita luka.
Sebelum insiden pengerusakan tersebut, beredar luas mengenai akun Facebook milik Cornelius Fransiscus Sinaga yang berisi kalimat provokatif. Akun tersebut menuliskan; 'Ini belum seberapa The Jack!! Tunggu surprise kami lagi nanti malam'.
"Tidak ada HAM bagi kami dan tidak diespos kami jd korban!! Selamat bergoyang THE JACK NANTI MALAM!!," tulis Cornelius dalam dinding facebooknya pada Sabtu (25/6) malam.
Dari penelusuran merdeka.com, akun Cornelius Fransiscus Sinaga merupakan anggota Samapta Bhayangkara (SABHARA). Cornelius juga menggungah foto sejumlah anggota Jackmania saat menyerang anggota polisi.
"Ini belom seberapa THE JACK!! Tunggu surprise kami lagi nanti malam." tulis Cornelius pada Jumat (24/6) malam sembari mengunggah foto puluhan Jakmania ditangkap.
Informasi yang diterima merdeka.com, dinihari tadi pukul 03.00 WIB sejumlah polisi diamankan karena hendak melakukan sweeping Jakmania di daerah Jalan Sahardjo dan Minangkabau. Ada 15 polisi dari berbagai satuan yang diamankan.
Seorang perwira polisi saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Namun dia enggan merinci lebih detail mengenai identitas anggota yang melakukan sweeping.
"Saat ini sudah dibawa ke Polda Metro," tuturnya kepada merdeka.com, Minggu (26/6).
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Tubagus Ade Hidayat saat dihubungi tidak mengangkat telepon genggamnya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono juga mengaku belum mendapat kabar lebih jauh soal hal tersebut.
"Saya belum tahu, nanti saja pas konpers," tuturnya.
Baca juga:
Toko Jakmania diserang, Ketua RT harap tak ada pemuda nongkrong lagi
Misteri penyerangan distro Jakmania oleh kelompok bersenpi
Mau sweeping Jakmania, 15 polisi diamankan
Kombes Krishna: Kami akan kejar kemanapun para pelaku kerusuhan GBK
Sering bikin rusuh, haruskah suporter bola dilarang nonton timnya?
Selain Rawasari, Distro Jakmania di Utan Kayu juga diserang
Penyerangan Distro Jakmania Rawasari, tiga luka, satu kena tusuk
-
Bagaimana The Jakmania dikenalkan ke warga Jakarta? "Paling gue inget itu, waktu awal-awal gitu ini, kan orang warga Jakarta gak ada yang tau The Jak mania. Jadi kebetulan karena waktu itu gue kebetulan di Humas, gue, Oge, Gatot, itu setiap persija mau main, keliling-keliling tiap kampung naik mobil. Teriak besok pertandingan persija, saksikan lah. Nah itu yang paling berkesan" ujar Edi Supatmo.
-
Kapan The Jakmania didirikan? The Jakmania sendiri adalah kelompok suporter yang dibentuk pada 19 Desember 1997 oleh 40 pendiri, salah satunya artis terkenal, Gugun Gondrong, yang juga menjadi Ketua Umum pertama.
-
Apa yang menjadi inspirasi nama The Jakmania? Nama The Jakmania sendiri terinspirasi dari spanduk berwarna putih bertulisan warna orange bertuliskan ‘Welcome The Jak’ di Menteng.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa bentuk nisan makam Kyai Jatikusumo? Dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia, bentuk nisan makam Kyai Jatikusumo merujuk era akhir 1400-an hingga 1500-an pertengahan. Makamnya berbentuk bangun persegi dengan bahu yang tinggi hingga mendekati mustaka atau kepala nisan.
-
Siapa yang menjadi ketua pertama The Jakmania? Gugun yang ditunjuk menjadi ketua pertama itupun bisa dibilang tanpa melalui diskusi yang panjang, ditunjuknya Gugun sebagai ketua diawali dari celetukan yang kemudian disetujui oleh semua orang, karena pada saat itu semua orang mengenal Gugun Gondrong.