Empat Santri di Aceh Positif Covid-19 dari Klaster Magetan
Berdasarkan hasil uji swab dengan sistem Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di Balai Litbangkes Aceh, Lambaro, Aceh Besar, Minggu (3/5) AJ dan MAH dan MF dinyatakan positif.
Empat santri asal Aceh yang dinyatakan positif Covid-19 merupakan klaster Magetan. Mereka ke Aceh dari Pondok Pesantren (Pompes) Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur.
Kota Magetan menjadi bahan perbincangan hangat di Serambi Makkah usai empat santri positif covid-19. Pemerintah Aceh mulai melacak aktivitas para santri yang sudah berada di seluruh Aceh. Total santri berasal dari pesantren tersebut yang sudah berada di Aceh sebanyak 75 orang.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Berdasarkan hasil uji swab dengan sistem Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di Balai Litbangkes Aceh, Lambaro, Aceh Besar, Minggu (3/5) AJ dan MAH dan MF dinyatakan positif. Kemudian kembali terkonfirmasi seorang lagi berinisial IJ juga positif corona pada Senin (4/5).
"Sudah empat kasus konfirmasi positif Covid-19 di Aceh dari klaster Pompes Temboro, Magetan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani yang akrap disapa SAG, Selasa (5/5).
Informasi yang dikumpulkan, IJ diketahui indikasi terpapar virus corona berdasarkan uji swab yang hasilnya diperoleh tanggal 29 April 2020.
"Indikasi terpapar virus corona itu ditunda publikasinya karena menunggu hasil uji swab untuk konfirmasi, dan hasilnya diperoleh sore tadi," ujarnya.
SAG pun mengungkapkan, pada 23 Maret 2020, IJ periksa dengan rapid test oleh tim medis RSUD Aceh Tamiang dan hasilnya reaktif. Tim medis mengambil cairan tenggorokan dan cairan hidung IJ untuk diperiksa di Balai Litbangkes Aceh. Pada hari yang sama IJ dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh, pada 24 April 2020.
Sesuai protokol penanganan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, Tim medis Covid-19 RSUDZA mengambil swab IJ sehari setelah dirawat dan diambil swab berikutnya pada hari kedua perawatannya. Kedua swab itu dikirim ke Balai Litbangkes Aceh di Lambaro.
Pihak Balai Litbangkes Aceh ternyata menerima ketiga swab IJ itu pada hari yang sama dan langsung melakukan analisis dan diperoleh hasilnya pada, 29 April 2020, menjelang Magrib.
Uji swab IJ dari RSUD Tamiang konfirmasi positif Covid-19. Sedangkan dua sampel sweb dari RSUDZA, keduanya menunjukkan hasil negatif.
Melihat hasil yang berbeda tersebut, diputuskan uji konfirmasi dengan swab berikutnya. Pada 30 April 2020, cairan tenggorokan dan hidung IJ diambil lagi dan diperiksa di Balai Litbangkes Aceh dengan sistem RT-PCR. Hasilnya diperoleh hari ini, Senin (4/5), dengan hasil negatif.
Hal ini menunjukkan, IJ konfirmasi positif Covid-19 sebelum mendapatkan perawatan Tim Medis RSUDZA Banda Aceh. Setelah sekitar 10 hari dirawat di ruang isolasi Pinere, IJ sudah sembuh dari virus corona.
"IJ masih di Ruang Isolasi Pinere RSUDZA dan menunggu dijemput oleh Tim Gugus Tugas Kesehatan Pemkab Aceh Tamiang," tutur SAG.
Selanjutnya SAG mengatakan, meskipun IJ sudah bebas virus corona, namun tetap dicatat sebagai kasus Covid-19 Aceh yang ke-13. Tujuannya untuk konsistensi data epidemiologis pandemi virus corona di Aceh.
Demi mencegah penularan covid-19, pihaknya akan melakukan pelacakan terhadap aktivitas para santri dari klaster Magetan itu. Terutama mereka yang telah dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Sasaran pelacakan adalah orang-orang yang pernah kontak erat dengan keempat santri tersebut. Terutama keluarganya dan orang-orang yang berinteraksi dengan pasien positif Covid-19 tersebut.
Petugas medis juga mulai melakukan tes cepat terhadap keluarga serta orang berkontak dengan santri positif tersebut.
Pemerintah juga mengimbau kepada masyarakat agar melapor kepada petugas dengan kesadaran sendiri jika pernah berkontak dengan keempat pasien tersebut.
SAG mengatakan, dari 13 kasus konfirmasi positif Covid-19 Aceh saat ini, sebanyak 3 orang dalam perawatan, 9 orang sudah sembuh dan 1 orang meninggal dunia. Kasus meninggal ini terjadi pada Maret 2020.
Sementara itu, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) hingga Senin (4/5) pukul 15.00 WIB di Aceh sebanyak 1.914 orang. Ada penambahan sebanyak 3 orang dibandingkan sehari sebelumnya. Yang sedang dalam pemantauan sebanyak 200 orang dan yang sudah selesai pemantauan sebanyak 1.714 orang.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap seperti kemarin, 90 orang. Rinciannya, dalam perawatan rumah sakit sebanyak 6 orang, yang sembuh 83 orang dan meninggal 1 orang.
"Kasus meninggal PDP juga kasus lama," tutup SAG.
(mdk/ray)