Epidemiolog: Penanganan Pandemi yang Berhasil Kunci Pemulihan Ekonomi
Dia mencontohkan Wuhan, Cina yang berhasil memulihkan jalannya perekonomian tanpa memerlukan vaksin.
Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai ada kesalahan mindset jika menganggap kehadiran vaksin akan menyelesaikan masalah pandemi Covid-19. Sehingga, vaksin sebagai senjata pamungkas pemulihan ekonomi adalah hal keliru. Menurut Pandu, kuncinya adalah penanganan Covid-19 yang baik.
"Jadi, kalau dikaitkan dengan vaksin dan pemulihan ekonomi itu harapannya vaksin itu senjata pamungkas ya. Padahal yang betul adalah kaitan penanganan pandemi yang berhasil itu kunci untuk pemulihan ekonomi, jadi kuncinya di sana," kata Pandu dalam diskusi, Sabtu (19/12).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Dia mencontohkan Wuhan, Cina yang berhasil memulihkan jalannya perekonomian tanpa memerlukan vaksin. Sementara, berkaca di Indonesia justru vaksin sebagai harapan semata untuk mengendalikan pandemi.
"Banyak negara yang belum ada vaksin juga sudah pulih ekonominya. Kenapa bisa demikian, karena pandeminya bisa terkendali. Jadi problemnnya adalah kita harus mengendalikan pandemi dengan semua cara dan vaksin hanya salah satu cara," ucapnya.
"Jadi, kita semua termakan oleh pendapat atau anggapan atau karena kegagalan kita menangani pandemi, sehingga kita semua bersandara mulai dari ekonomi kita nasib kita semuanya bersandar terhadap adanya vaksin," tegasnya.
Sementara, vaksin butuh waktu untuk mengendalikan pandemi. Proses vaksinasi di Indonesia juga tidak mudah karena luas geografis.
"Ini yang menurut saya, kita juga harus memahami bahwa seakan-akan vaksinasi itu proses yang mudah dan simple. Di dalam dunia di bidang wabah atau pandemi, vaksin itu hanya bagian kecil pencegahan sekunder," kata Pandu.
Sementara, Pandu melihat pola penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia tak terencana dengan baik. Misalnya rencana untuk testing hingga pelacakan kasus, serta komunikasi publik untuk perubahan perilaku.
Penanganan Covid-19 dinilai serba tiba-tiba. Misal, kebijakan mewajibkan swab test sebelum bepergian menjelang libur akhir tahun.
"Itu kan ada pola manajemen dan ini yang tidak dilakukan. Sifatnya adalah spontanitas. Tiba-tiba semua pelancong yang mau bepergian harus tes antigen, ini kan tiba-tiba saja," kata Pandu.
Baca juga:
Tak Pernah Pergi Selama Pandemi, Donita Mengaku Mudah Pusing saat Naik Mobil
VIDEOGRAFIS: Kenali Tanda Alami Delirium, Gejala Baru Covid-19
Pengamat: Anggaran Lembaga Tak Jelas Bisa Difokuskan untuk Vaksin Covid-19 Gratis
Cerita Pahit Pedagang Pernak Pernik di Kuta: Tutup 7 Bulan Karena Sepi Turis
Kemenkes Tetapkan Harga Tertinggi Rapid Test Antigen: Rp250.000 untuk Pulau Jawa