Epidemiolog sebut Imunitas Alami Penyintas Berkontribusi Tekan Kasus
Pandu mengatakan seorang penyintas COVID-19 yang kemudian memperoleh vaksin dipastikan memiliki kadar imun tubuh yang sangat tinggi.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono menyebut imunitas alami yang diperoleh para penyintas COVID-19 sebagai sebuah keajaiban sebab berkontribusi besar pada penurunan laju kasus di Tanah Air.
"Orang yang terinfeksi di Indonesia sudah cukup banyak dan sudah punya imunitas dan ditambah vaksin, itu efektif," kata Pandu Riono di Jakarta, Kamis (21/10) siang. Seperti dilansir Antara.
-
Kapan pesan tersebut ditulis? "Catatan di kertas itu ditandatangani dan ditulis tanggalnya oleh dua pekerja laki-laki: \"James Ritchie dan John Grieve membangun lantai ini, tapi mereka tidak minum wiskinya. 6 Oktober 1887.\"Siapa pun yang menemukan botol ini boleh menganggap abu kami bertebaran di sepanjang jalan."
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kapan seorang ibu meminta maaf kepada anaknya? "Nak, ibu sangat menyesal jika keputusan ibu sebelumnya membuatmu sedih. Ibu berharap kamu dapat memaafkan kesalahan ibu. Ibu selalu bersedia mendengarkan dan belajar dari pengalaman ini bersama-sama denganmu."
-
Kapan gua tersebut tertutup? Gua tersebut diduga telah ditutup selama 3.300 tahun sejak zaman Firaun Ramses II, penguasa Mesir Kuno dengan wilayah kekuasaan yang mencakup pesisir Mediterania dan Sungai Nil.
-
Apa makna di balik ungkapan "Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu?" Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu. Hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu, yang bisa membawa tingkah lakumu, biar nasibmu baik2.
-
Bagaimana payudara ibu menyusui berubah? Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam.
Pandu mengatakan seorang penyintas COVID-19 yang kemudian memperoleh vaksin dipastikan memiliki kadar imun tubuh yang sangat tinggi. "Kadang kita sebut sebagai super immunity karena kadar imunnya tinggi," katanya.
Hasil survei pihaknya di Jakarta pada Maret 2021, hampir separuh penduduk pernah terinfeksi SARS-Cov-2 yang didominasi kaum perempuan. "44 persen masyarakatnya sudah punya antibodi karena terinfeksi. Karena saat Maret vaksinasi penduduk masih sedikit," katanya.
Menurut Pandu kombinasi PPKM, vaksinasi dan imun alami para penyintas sangat membantu Indonesia sebagai negara dengan laju kasus COVID-19 yang paling rendah bila dibandingkan negara lain.
Pandu mengatakan strategi tersebut perlu terus dipertahankan jika Indonesia ingin menghadang ancaman gelombang ketiga COVID-19 yang diprediksi berlangsung pada awal tahun 2022.
Bahkan Pandu menyebut sejumlah negara tetangga seperti Australia dan Singapura justru mengadopsi strategi yang diterapkan di Indonesia.
"Tidak mungkin mereka bisa mencapai sampai zero kasus sebab ini penularan yang tidak sederhana akhirnya mereka menyerah dan ngikutin kita secara tidak langsung," katanya.
Pandu mengingatkan bahwa ancaman COVID-19 hingga saat ini masih berlangsung. Untuk itu seluruh pihak diminta fokus pada upaya antisipasi kasus di rumah sakit dan kasus meninggal dengan meningkatkan vaksinasi.
"Tingkatkan cakupan vaksinasi pada daerah aglomerasi dan juga kelompok lansia dan komorbiditas," ujarnya.
Baca juga:
17 Santri di Depok Terpapar Covid-19, Ponpes Telusuri Sumber Penularan
Rusia Laporkan Kasus Varian Covid-19 yang Lebih Menular dari Delta
Wapres Minta Masyarakat Antisipasi Covid-19 Gelombang Ketiga
Israel Laporkan Kasus Virus Corona Mutasi Varian Delta
Ada Tes PCR hingga Karantina, Biaya Umrah Saat Pandemi Diperkirakan di Atas Rp30 Juta
Panglima TNI Kerahkan 200 Nakes Vaksinator ke Bogor