Evakuasi longsor tambang batu di Gunung Kidul terkendala alat berat
Menurut salah seorang anggota Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Surisdiyanto, besar dan banyaknya material yang longsor membuat petugas di lapangan kesulitan untuk melakukan evakuasi. Diperkirakan, lanjut Surisdiyanto, evakuasi baru bisa selesai dilakukan dua atau tiga hari mendatang.
Proses evakuasi sepasang suami istri yang tertimbun longsoran material batu putih di area pertambangan yang berada di Padukuhan Jentir, Sambirejo, Ngawen, Gunungkidul, DIY diperkirakan baru akan selesai dua atau tiga hari mendatang. Kedua suami istri bernama Manto Miharjo (80) dan istrinya Tugiyem (75) tertimbun bukit batu putih yang longsor pada Jumat (3/3) petang.
Menurut salah seorang anggota Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Surisdiyanto, besar dan banyaknya material yang longsor membuat petugas di lapangan kesulitan untuk melakukan evakuasi. Diperkirakan, lanjut Surisdiyanto, evakuasi baru bisa selesai dilakukan dua atau tiga hari mendatang.
"Besok (Sabtu 4 Maret) alat berat baru akan didatangkan. Kondisi material yang cukup banyak dan kondisi batuan yang labil menjadi kendala evakuasi," ujar Surisdiyanto, Jumat (3/3) dini hari.
Dihubungi terpisah, Kepala Desa Sambirejo Yuliasih Dwi Martini mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul dan juga kepolisian. Upaya evakuasi pun mengalami kendala peralatan yang ada.
"Batuan yang menimbun ukurannya lebih besar dari rumah. Oleh karenanya dibutuhkan alat berat untuk membantu evakuasi korban," ucap Yuliasih, Sabtu (4/3).
Saat ini, lanjut Yuliasih, evakuasi masih terus dilakukan. Petugas BPBD, Tagana, Sarda dan warga terus melakukan evakuasi terhadap dua korban.
"Evakuasi dilakukan dengan hati-hati dan waspada. Sebab masih ada batu berukuran besar yang juga rawan longsor di sekitar lokasi," ungkap Yuliasih.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebuah bukit yang merupakan area pertambangan batu putih ambrol dan menimbun sebuah rumah milik warga. Akibatnya sepasang suami istri penghuni rumah tersebut ikut tertimbun setinggi 20 meter. Hingga saat ini kedua korban belum diketahui nasibnya.
Baca juga:
Tambang batu putih di Gunung Kidul longsor, suami istri tertimbun
Banjir dan longsong di Sumatera Barat, 4 orang tewas
Longsor di Kota Depok mulai diperbaiki, warga diminta hati-hati
Tebing di kaki Gunung Merapi longsor, pipa air bersih warga rusak
Tanah retak dan amblas di lereng Gunung Ungaran, 3 rumah rusak
Halaman belakang SD di Pekayon amblas tergerus arus
Jalur wisata Jolotundo Trawas putus tertutup longsor
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Dimana tanah longsor terjadi di Kabupaten Karangasem? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kapan tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Di mana saja bencana tanah longsor terjadi di Jawa Tengah? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak. Salah satu bencana longsor itu terjadi di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (3/3) petang. Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Mengapa terjadi longsor di Kampung Gintung? Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi tersebut dan membuat bukit setinggi 100 meter di daerah tersebut longsor dan menimpa permukiman warga.