Fadli Zon Sebut Aplikasi Azan dan Salat Curi Data Kebanyakan Produk Luar Negeri
Fadli menuturkan, aplikasi azan dan salat memang diperlukan oleh umat muslim. Sehingga rawan untuk disusupi sebagai aplikasi pencurian data.
Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon meyakini aplikasi azan dan salat jika dikembangkan oleh pengembang dalam negeri akan lebih aman. Fadli mengatakan, aplikasi azan dan salat di gadget yang melakukan pencurian data kebanyakan dari luar negeri.
"Sebenarnya yang paling harusnya kita kembangkan adalah aplikasi dari dalam negeri. Ini kan kebanyakan aplikasi dari luar," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/4).
-
Bagaimana data pribadi warga Amerika bisa bocor? Nomor jaminan sosial dan data sensitif lainnya diretas dari komputer OPM dalam peretasan besar-besaran tersebut.
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, data yang bocor dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan data DPT.
-
Siapa yang diduga terlibat dalam kebocoran data Pusat Data Nasional? “Kpd Yth @meutya_hafid pimpinan Komisi 1 DPR, kami mendapatkan data telak nan luar biasa bahwa kebocoran PDN diduga kuat berasal dari orang dalam sejak 11 Oktober 2022. Nama'y: Dicky Prasetya Atmaja. Dia bekerja di LintasArta. Dialah saksi mahkota, kok bisa? Thread! (``,)” tulisnya.
-
Siapa yang meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam memberikan data pribadi? OJK meminta masyarakat agar selalu berhati hati serta tidak gegabah melakukan tindakan yang berpotensi sebagai ladang pencurian data pribadi.
-
Di mana data tentang pengguna dikumpulkan? Meta dan Google disinyalir sebenarnya sudah banyak mengetahui data penggunanya mulai dari usia, jenis kelamin, dan status seseorang. Tidak hanya itu, kedua raksasa teknologi ini juga mengetahui tempat tinggal, tempat kerja, teman, dan bahkan apa saja yang diminati oleh penggunanya.
-
Bagaimana Indosat Ooredoo Hutchison menanggapi tuduhan kebocoran data Pusat Data Nasional? “Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) Group bersama seluruh anak usahanya, termasuk Lintasarta, senantiasa menjunjung integritas tinggi dan menjaga kepercayaan yang diberikan pelanggan dalam menjalankan pekerjaannya," jelas dia.
Fadli menuturkan, aplikasi azan dan salat memang diperlukan oleh umat muslim. Sehingga rawan untuk disusupi sebagai aplikasi pencurian data.
Maka itu, politikus Gerindra ini mendorong anak bangsa dapat mengembangkan aplikasi tersebut. Dia yakin akan lebih aman.
"Harusnya aplikasi dari anak bangsalah. Dan itu saya yakin keamanannya mestinya bisa lebih protektif gitu," kata Fadli.
Mantan Wakil Ketua DPR ini mendorong RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP) dapat segera diselesaikan. Fadli yakin aturan ini dapat melindungi data pribadi masyarakat.
"Dengan adanya UU ini lebih memungkinkan kita untuk melindungi data-data pribadi dari pencurian, hacking, dan penyalahgunaan data lainnya," pungkasnya.
Sebelumnya, masyarakat diminta lebih berhati-hati dalam memilih aplikasi yang akan diinstal dalam gadget. Teranyar, adalah aplikasi azan dan salat yang kedapatan bisa mencuri data pribadi pengguna.
Hingga saat ini ada 10 juta pengguna yang telah mengunduhnya. Demikian informasi itu dikeluarkan oleh Polda Metro Jaya melalui akun resmi Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
"Waspada aplikasi salat dan azan pencuri data. Beredar di Play Store diunduh 10 juta pengguna," demikian peringatan akun @siberpoldametrojaya seperti dikutip merdeka.com, Rabu (20/4).
(mdk/eko)