Fakta-fakta Sekjen Jakmania provokasi penyerangan ke Bobotoh
"Level sekjen melakukan seperti itu sangat bodoh dan harus ditindak tegas," tegas Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Penyerangan terhadap suporter Persib Bandung oleh Jakmania beberapa kali terjadi sebelum laga final Piala Presiden, kemarin malam. Polisi pun akhirnya mengendus provokator keributan tersebut.
Melalui sejumlah penyelidikan akhirnya mengerucut ke satu nama, yakni Sekretaris Jenderal Jakmania, Febrianto. Diketahui Febri berkicau melalui akun twitternya untuk memprovokasi penyerangan.
Mendengar kabar tersebut Kapolri Jenderal Badrodin Haiti langsung memerintahkan Polda Metro Jaya untuk menciduk dan memproses pelaku. Tak butuh lama, polisi akhirnya menangkap pria yang bekerja di media online tersebut.
Hingga kini Febri belum ditetapkan sebagai tersangka. Tetapi polisi bisa saja menjeratnya dengan Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang (UU) Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Pasal 45 ayat 2 UU ITE, serta Pasal 160 KUHP.
Berikut fakta-fakta Sekjen Jakmania provokasi penyerangan ke Bobotoh:
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi saat tiba di GWK? Tepat pukul 18.53 WITA Presiden Jokowi tiba di GWK didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Mulyana, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, dan Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Siapa yang memimpin pasukan yang menculik para jenderal pada peristiwa G30S/PKI? Doel Arif mendapat tugas menculik para Jenderal Angkatan Darat di malam kelam itu. Doel Arif menjadi Komandan Pasukan Pasopati dalam Gerakan 30 September.
-
Bagaimana PBB menyatakan kesiapan mereka dalam memenangkan Prabowo dan Gibran? Sekjen Partai Bulan Bintang Afriansyah Noor menegaskan partainya siap memenangkan Prabowo dan Gibran di Pemilu 2024.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
Sebarkan provokasi lewat twitter dan SMS
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menjelaskan Febrianto diamankan kemarin semalam sekitar pukul 20.00 WIB. "Saat diamankan, dia juga mengaku sebagai wartawan media online," ujar Krishna.
Krishna menjelaskan, Febrianto pada (11/10) lalu, melalui akun twitter @bung_febri memposting berita provokasi yang intinya menolak Persib untuk bertanding di Jakarta.
"Dari hasil mapping, ditemukan adanya komunikasi antara yang bersangkutan dengan korwil Kebayoran yang bernama Doni. Doni pun membenarkan adanya penyerbuan terhadap pendukung Persib," paparnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menambahkan, pemeriksaan itu terkait adanya SMS setidaknya yang bersangkutan memahami bahwa adanya aksi anarkis.
"Tapi ini jangan dianggap provokasi ya. Ini bukan provokasi. Hanya saja ada aksi beberapa orang yang terbawa karena adanya media sosial, SMS tidak jelas. Dan sampai saat ini kami masih lakukan pemeriksaan dan penataan," paparnya.
Kapolri perintahkan tangkap provokator kericuhan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jakmania, Febrianto diciduk oleh satuan reskrimum Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan terkait aksi penyerangan Jakmania kepada pendukung Persib. Febrianto ditangkap lantaran diduga telah melakukan provokasi kepada Jakmania untuk melakukan penyerangan kepada para bobotoh.
Menanggapi hal itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menduga Febrianto memang memiliki niatan untuk membuat keributan yang besar. Badrodin bahkan sudah memerintahkan Polda Metro Jaya untuk menciduk dan memproses pelaku.
"Saya pikir pasti ada (skenario besar) tidak mungkin tidak ada. Indikasinya sudah kelihatan, saya minta Polda Metro Jaya kejar pelakunya sampai ketangkap," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/10).
Badrodin mengungkapkan aksi pelemparan dan perusakan di sejumlah titik di Jakarta terjadi lantaran adanya provokasi. Menurutnya, hal itu tidak akan terjadi jika tidak ada aksi provokasi.
Atas hal tersebut, Badrodin pun menyayangkan sikap Febrianto sebagai salah satu petinggi Jakmania. Bahkan, dia menyebut perilaku Febrianto bodoh dan tidak pantas dilakukan oleh seorang Sekjen.
"Itu kalau memang dilakukan tujuannya apa kalau tidak provokasi. Tidak layak dalam tingkatan seperti itu pimpinan organisasi melakukannya. Level sekjen melakukan seperti itu sangat bodoh dan harus ditindak tegas," pungkas Badrodin.
Ketum Jakmania ingin temui Kapolda Metro
Ketua Umum Jakmania, Richard Achmad Supriyanto angkat bicara terkait penangkapan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jakmania Febrianto (37) yang diduga sebagai dalang dalam tindakan provokasi kepada anggota Jakmania untuk melakukan aksi penolakan terhadap Persib Bandung saat akan berlaga di final Piala Presiden, Minggu (18/10) kemarin.
Richard mengatakan akan mencari tahu kebenaran informasi tersebut dengan mendatangi Polda Metro Jaya.
"Saya juga dapat informasi dari media, saya belum langsung ke Polda. Tentunya sementara dugaannya terlibat, nanti kita koordinasi dengan Pak Kapolda apakah benar dia terlibat dan sejauh mana keterlibatannya," katanya saat dihubungi, Senin (19/10).
Lebih lanjut, dirinya membenarkan apabila Febrianto memang Sekjen Jakmania. Oleh karena itu, Richard menginformasikan akan melakukan koordinasi dengan anggota Jakmania yang lain untuk menguji kebenaran berita tersebut.
"Betul, yang bersangkutan merupakan Sekjen Jakmania. Maka dari itu kami akan terus berkoordinasi dengan Polda Metro dan tentu teman-teman Jakmania lainnya," ungkapnya.