Fakta-fakta tentang hakim PN Medan yang ditangkap KPK
OTT KPK hakim PN Medan dilakukan secara mendadak, enam orang ditangkap, tapi hanya ada 1 hakim yang jadi tersangka. Berikut faktanya:
Empat hakim Pengadilan Negeri Medan terjaring OTT KPK, Selasa (28/8). Mereka yaitu Wahyu Prasetyo Wibowo (Wakil Ketua PN Medan), Sontan Merauke Sinaga (hakim karier), dan Merry Purba (hakim adhock Tipikor). Bahkan panitera pengganti dalam perkara itu, Elfandi, juga diamankan KPK.
Selain keempat orang itu, KPK juga mengamankan Ketua PN Medan Marsuddin Nainggolan dan seorang panitera pengganti, Oloan Sirait. Humas PN Medan Erintuah Damanik mengakui KPK membawa keenam orang itu dari Gedung B PN Medan, Jalan Pengadilan, Selasa (28/8) sekitar pukul 09.00 Wib.
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Mengapa kasus korupsi Bantuan Presiden diusut oleh KPK? Jadi waktu OTT Juliari itu kan banyak alat bukti yang tidak terkait dengan perkara yang sedang ditangani, diserahkanlah ke penyelidikan," ujar Tessa Mahardika Sugiarto. Dalam prosesnya, kasus itu pun bercabang hingga akhirnya terungkap ada korupsi bantuan Presiden yang kini telah proses penyidikan oleh KPK.
-
Bagaimana KPK mengembangkan kasus suap dana hibah Pemprov Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. "Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti," ujar Alex.
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Siapa yang ditangkap karena kasus korupsi timah? Nama Harvey masuk dalam daftar 16 tersangka kasus korupsi timah yang membuat rugi negara sebesar Rp271 Triliun. Kejaksaan Agung (Kejagung) menahan suami Sandra Dewi, Harvey Moeis usia menjadi tersangka kasus korupsi dalam tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.
Dan ternyata para hakim yang ditangkap itu pernah menangani kasus penting saat ini. Berikut beberapa fakta OTT KPK hakim PN Medan Selasa lalu:
Tiga hakim pernah beri putusan perkara korupsi
Tiga hakim, Wahyu Prasetyo Wibowo (Wakil Ketua PN Medan), Sontan Merauke Sinaga (hakim karier), dan Merry Purba (hakim adhock Tipikor), pernah memutuskan Tamin Sukardi sebagai terdakwa kasus korupsi. Dia adalah pengusaha ternama di Kota Medan.
Tamin menjual tanah yang belum dihapus dari aset negara dengan nilai lebih dari Rp 132 miliar. Dia dijatuhi hukuman 6 tahun penjara.
Salah satu hakim pernah memvonis Meiliana
Kasus Meiliana tentang suara azan yang terlalu besar sudah tersebar ke seluruh wilayah. Salah satu hakim yang memvonisnya bersalah terjaring OTT KPK Selasa lalu. Wahyu Prasetyo Wibowo merupakan hakim ketua yang memvonis Meiliana bersalah.
Meliana merupakan terpidana 18 bulan kasus penodaan agama. Pangkal masalahnya bermula dari keluhan Meiliana terhadap suara azan.
Ditemukan pecahan dolar Singapura
Saat melakukan OTT tersebut, KPK menemukan uang pecahan dolar Singapura. Kini uang tersebut telah diamankan oleh KPK. "Uang dalam bentuk dolar Singapura juga telah diamankan," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan.
Hanya satu hakim yang ditetapkan sebagai tersangka
KPK baru menetapkan tersangka salah satu hakim yang ditangkap saat OTT KPK. Hakim Merry Purba sudah ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menerima suap dari Tamin Sukardi. "Pemberian diduga untuk mempengaruhi putusan majelis hakim," ucap Ketua KPK Agus Rahardjo.
Sedangkan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Medan Marsudin Nainggolan dan Wakil Ketua PN Medan, Wahyu Prasetyo Wibowo, hakim PN Medan Sontan Merauke Sinaga dan panitera pengganti PN Medan Oloan Sirait akhirnya dilepaskan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena tak ditemukan bukti terkait suap penanganan perkara korupsi di PN Medan.
Ada kode saat lakukan suap
Dalam menjalankan aksinya, Merry sebut kata sandi "Ratu Kecantikan". Total suap yang diduga sebagai jatah Merry sebesar SGD 280 ribu. "KPK mengidentifikasi penggunaan sandi dan kode dalam komunikasi dalam perkara ini seperti pohon yang berarti uang dan kode untuk nama hakim seperti Ratu Kecantikan," kata Agus.
Kasus ini terkait dengan kasus korupsi Tamin Sukardi. Saat itu, Merry, Wahyu Setyo Wibowo dan Sontan Merauke Sinaga, mengadili perkara korupsi dengan terdakwa Tamin Sukardi. Saat pembacaan putusan, Merry menyampaikan perbedaan pendapat atau dissenting opinion.
"Pemberian diduga untuk mempengaruhi putusan majelis hakim," kata Agus.
Hasilnya, hakim memvonis Tamin dengan hukuman 6 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan serta uang pengganti Rp 132 miliar. Sedangkan, tuntutan jaksa 10 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan serta uang pengganti Rp 132 miliar.