Faktor Cuaca dan Ekosistem, Pendakian ke Semeru Ditutup Mulai 3 Januari
Pendakian ke Puncak Mahameru Gunung Semeru bakal ditutup usai Tahun Baru 2019. Penutupan secara total berlaku terhitung mulai 3 Januari 2019 sampai dengan pemberitahuan berikutnya.
Pendakian ke Puncak Mahameru Gunung Semeru bakal ditutup usai Tahun Baru 2019. Penutupan secara total berlaku terhitung mulai 3 Januari 2019 sampai dengan pemberitahuan berikutnya.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), John Kenedie telah mengeluarkan pengumuman penutupan pendakian tertanggal 26 Desember 2018. Penutupan di antaranya untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan di tengah suasana datangnya musim hujan.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Bagaimana tinggi kolom letusan Gunung Semeru? Tinggi Letusan Menurutnya, tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak Semeru atau sekitar 4..476 meter di atas permukaan laut.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kenapa pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
"Memperhatikan kondisi cuaca yang cenderung semakin memburuk disertai hujan lebat dan adanya pohon tumbang yang dapat mengancam keselamatan pengunjung, maka untuk sementara kegiatan pendakian Gunung Semeru ditutup secara total mulai tanggal 3 Januari 2019 sampai dengan pemberitahuan berikutnya," kata John Kenedie dalam suratnya, Rabu (26/12).
Dalam surat pengumuman, John juga menyampaikan bahwa penutupan juga dalam rangka pemulihan atau revitalisasi ekosistem di jalur pendakian. Langkah tersebut dalam rangka menjaga dan memelihara keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistem.
"Penutupan kegiatan pendakian Gunung Semeru ini juga dimaksudkan untuk pemulihan atau revitalisasi ekosistem di sepanjang jalur pendakian dalam upaya menjaga dan memelihara keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas BB TNBTS, Syarif Hidayat mengungkapkan, penutupan pendakian lebih pada upaya antisipatif kejadian yang tidak diinginkan seperti pohon tumbang dan longsoran. Sebelum peristiwa tidak diinginkan yang dapat menimbulkan korban maka dilakukan antisipasi.
"Mengingat prakiraan di bulan Januari sampai dengan April, intensitas curah hujan yang tinggi disertai angin kencang," tegas Syarif.
Sementara terkait recovery dan pemulihan ekosistem akan terjadi pemulihan alamiah setelah lebih kurang 8 atau 9 bulan. Diharapkan pemulihan ekosistem alamiah dengan didukung curah hujan yang cukup tinggi akan mempercepat pemulihan.
Baca juga:
Semburan awan panas, pendakian Gunung Semeru dibatasi sampai Kalimati
Pulihkan ekosistem Gunung Semeru, pendakian ditutup selama 3 bulan
Seorang pendaki tewas tertimpa batu di puncak Semeru
Jenazah pendaki Semeru yang tewas tertimpa batu diserahkan kepada keluarga
Pendakian ke Gunung Semeru kembali dibuka
Evakuasi 3 pendaki Semeru hilang di Blank 75 terkendala hujan deras
Tiga pendaki Semeru tersesat di 'Blank 75' ditemukan selamat