Fantastis! Omzet Judi Online Dibongkar Polda Metro Sentuh Rp300 Juta/Bulan
Tersangka FA (23) tidak bekerja sendiri dan dibantu seorang yang berprofesi sebagai "programmer website"
Polda Metro Jaya membongkar judi online bermarkas di Sumatera Barat. Dalam tiga bulan yang kasusnya telah diungkap pada Jumat (20/9) mencapai omzet ratusan juta rupiah.
- Fantastis, Perputaran Uang Judi Online di Indonesia Capai Rp900 Triliun Selama 2024
- Bandar hingga Admin Judi Online di Depok Diringkus, Pelaku Beli Software dari Thailand
- PT Pos Indonesia Ancam Pecat Karyawan Jika Terlibat Judi Online, Begini Cara Pengawasannya
- Selama Tiga Bulan, Polda Metro Jaya Ringkus 66 Tersangka Kasus Judi Online
"Tersangka sudah beroperasi selama kurang lebih 3 (tiga) bulan dari Indonesia dan memiliki omzet sebesar Rp200-Ro300 juta per bulan," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Safri Simanjuntak saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (24/9) seperti dikutip Antara.
Ade Safri juga menyampaikan tersangka FA (23) tidak bekerja sendiri dan dibantu seorang yang berprofesi sebagai "programmer website" dan sedang didalami oleh tim penyidik Subdirektorat (Subdit) Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
"Untuk jaringan di Indonesia, pengakuan tersangka dibantu satu orang lagi sedang diidentifikasi dan dilacak keberadaannya. Sedangkan komplotan lainnya berada di luar negeri tepatnya di Kamboja," katanya.
Terkait latar belakang tersangka, Ade Safri menjelaskan tersangka sebelumnya juga merupakan pemain judi online.
"Latar belakang FN awalnya adalah pemain judi online, kemudian diajak temannya untuk bekerja pada website perjudian online sebagai penyedia rekening dan marketing," katanya.
Kemudian selain berperan sebagai pengelola situs judi online, Ade Safri menyebutkan, FN juga melaksanakan pekerjaan administratif seperti mengecek laporan harian, mengecek penghasilan dan mengecek inventaris jika terdapat permasalahan.
"Tersangka lakukan semuanya di rumah yang beralamat di Ampalu, Desa Ganting Mudiak Selatan Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat," katanya.
Mantan Kapolrestabes Surakarta itu juga menyebutkan tersangka juga menyediakan rekening penampungan dana deposit dari para pemain.
"Dengan menggunakan rekening yang tersangka kuasai dengan membeli dari teman tersangka," kata Ade Safri.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap tersangka bernama Fajri Anugrah (23) yang berperan sebagai pemilik dan pengelola situs judi online di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
"Pada Jumat, tanggal 20 September 2024, Penyidik Unit V Subdit IV/Tipidsiber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, telah berhasil menangkap satu orang tersangka perkara tindak pidana yang memiliki muatan perjudian online," kata Ade Safri dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (23/9).
Tersangka juga dikenakan dengan Pasal 45 ayat (3) jo Pasal 27 ayat (2) dan/atau Pasal 303 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan atau Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun dan/atau denda paling banyak Rp10 miliar.