Festival Toilet dan Kali Bersih, Ajak Masyarakat Jaga Kebersihan
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar Festival Toilet dan Kali bersih. Ini dilakukan untuk mengajak masyarakat menjaga kebersihan toilet dan tidak buang sampah di sungai. Lewat festival ini anak-anak siswa Taman Kanak-Kanak (TK), remaja dan masyarakat sekitar diajak untuk membersihkan sungai, menyebar benih
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar Festival Toilet dan Kali bersih. Ini dilakukan untuk mengajak masyarakat menjaga kebersihan toilet dan tidak buang sampah di sungai.
Lewat festival ini anak-anak siswa Taman Kanak-Kanak (TK), remaja dan masyarakat sekitar diajak untuk membersihkan sungai, menyebar benih ikan dan membersihkan toilet.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Kenapa Banyuwangi meraih penghargaan tersebut? "Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Ipuk.
"Kita sedang melakukan upaya memberlakukan sikap bersih. Tempat ibadah, ruang publik, termasuk sungai secara bertahap bisa dijaga kebersihannya," kata Anas saat membuka Festival Kali dan Toilet Bersih di Dusun Jajangsurat Utara, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Jumat (26/4).
Lokasi festival dimulai dari toilet sekolah TK Islam Unggulan Miftahul Falah, dan sungai Gadog yang berada di samping sekolah TK. Anas juga meminta agar para guru, ulama, tokoh agama, masyarakat bisa lebih aktif mengajak saling menjaga kebersihan toilet dan sungai.
"Guru agama, guru sekolah menyampaikan lingkungan kebersihan dijaga, agar kesadaran masyarakat meningkat," katanya.
Dia melanjutkan, Festival Toilet dan Kali Bersih dinilai sudah berkontribusi untuk mengkampanyekan kebersihan. Tahun ini menjadi tahun ketiga bagi penyelenggaraan Festival Toilet Bersih dan tahun kelima bagi Kali Bersih.
"Dibandingkan dulu jauh, Dulu Banyuwangi kota terkotor kedua di Jatim, sekarang sudah termasuk Daerah yang dianggap bersih, tapi bersihnya Adipura hanya di jalan-jalan. Kita ingin toilet, toilet kita jadi bagus, saya lihat masjid-masjid toiletnya sudah mulai bagus, saya masuk ke gereja toiletnya mulai keren keren," paparnya.
Selain lewat festival, pemerintah juga mendukung alokasi dana untuk kebersihan sungai dan toilet.
"Bahkan kita dorong mereka yang toiletnya kotor supaya dapat prioritas untuk dapat hibah maupun APBD lewat program SKPD.
Anas kemudian berpesan agar sungai Gedog yang berada di jalur menuju Bandara Internasional Banyuwangi bisa dipantau kebersihannya dengan CCTV
"Ini merupakan jalan sentral dari dan menuju ke Bandara Banyuwangi. Otomatis pandangan orang akan tertuju kemari jika mereka melaluinya. Kalau kali ini bersih dan cantik, tentu orang akan terkesan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Husnul Chotimah menambahkan, festival kali ini masyarakat sangat antusias, dilihat dari keinginan warga yang ingin sungainya bersih, penuh dengan ikan.
Dalam festival warga gotong royong menjadikan saluran tersier dan sekunder dengan penebaran benih ikan. Pada acara tersebut sebanyak 6000 bibit ikan nila telah disebar.
"Masyarakat ini punya inisiatif melakukan kegiatan yang bermanfaat secara ekonomi, yaitu penebaran ikan secara terkendali (barkali). Program ini banyak bermanfaat, tidak hanya secara ekonomi, tapi juga jadi wahana wisata baru, dan yang terpenting akan muncul perilaku masyarakat untuk tidak buang sampah sembarangan utamanya di saluran-saluran drainase," kata Husnul.
Untuk mendukung inisiatif warga tersebut, kata Husnul, Dinas Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Dinas PU Pengairan dan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan mensupport penuh agar daya tampung sungai tercukupi, baik dari sisi kualitas maupun debitnya. Termasuk pemasangan screen filter di sungai-sungai untuk mensterilkan sungai dari sampah.
(mdk/hhw)