Film korupsi kepala desa karya pelajar Purbalingga raih penghargaan
Film korupsi kepala desa karya pelajar Purbalingga raih penghargaan. Film pendek 'Nyathil' berkisah tentang seorang pemuda desa bernama Ahmad yang berusaha membongkar dugaan praktik tindak pidana korupsi di desanya. Dia mendapat ancaman dari para pelaku korupsi baik secara psikologis sampai fisik.
Film bertajuk 'Nyathil' yang menceritakan peliknya korupsi di tingkat desa, terpilih menjadi Pemenang I Kategori Fiksi pada ajang Lomba Film Pendek Pendidikan Anak dan Remaja 2017 Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Film besutan pelajar Purbalingga ini disutradarai Anggita Dwi Martiana dan diproduksi Saka Film ekstrakurikuler sinematografi SMK Muhammadiyah Bobotsari Purbalingga.
-
Apa yang diharapkan dari Dana Desa di Purwakarta? “Alhamdulillah, dana desa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta, khususnya yang berada di desa. Ini terlihat dari jumlah Desa Mandiri di Purwakarta yang meningkat menjadi 60 desa, dari yang sebelumnya 25 desa. Capaian ini merupakan lompatan yang luar biasa bagi Purwakarta,” ucap Anne.
-
Apa yang ditemukan di desa purba itu? Alat-alat yang ditemukan dari situs tersebut mengejutkan para peneliti, mengungkapkan bahwa penduduk desa memiliki pengetahuan yang tinggi tentang teknik berburu.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Siapa yang ditandu warga desa? Kondisi Safriani kini tampak membaik. Perempuan 34 tahun yang berprofesi sebagai bidan kampung di Desa Ratte, Kecamatan Tutar, Polewali Mandar, Sulawesi Barat ini, telah mendapat pertolongan medis di rumah sakit.
Penghargaan diterima langsung Anggita saat kegiatan Apresiasi Pendidikan Keluarga pada Rabu (9/8) di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.
"Senang dan bangga, karena film pendek kami tahun lalu belum banyak bicara. Ini saatnya kami membawa nama baik sekolah dan Purbalingga seperti yang sudah dilakukan sekolah-sekolah lain di Purbalingga lewat film," jelas Anggita Dwi Martiana yang sekarang duduk di bangku kelas XII jurusan Akuntansi.
Film pendek 'Nyathil' berkisah tentang seorang pemuda desa bernama Ahmad yang berusaha membongkar dugaan praktik tindak pidana korupsi di desanya. Korupsi itu dilakukan oleh kepala desa dan perangkatnya terkait program bantuan renovasi rumah warga miskin. Ahmad, tokoh rekaan dalam film itu mendapat ancaman dari para pelaku korupsi baik secara psikologis sampai fisik.
Guru pembina ekskul sinematografi SMK Muhammadiyah Bobotsari Purbalingga, Dinar Anggraeni mengatakan, keberadaan ekskul sinematografi di sekolah mereka sebenarnya sudah cukup lama. Namun baru dua tahun ini difasilitasi CLC Purbalingga.
"Kemenangan ini sekaligus pembuktian pada pihak sekolah bahwa keberadaan ekskul sinematografi penting untuk difasilitasi pihak sekolah," tutur Dinar yang mengampu pelajaran Seni dan Budaya.
Film berdurasi sembilan menit ini sempat diikutsertakan pada Kompetisi Pelajar Banyumas Raya Festival Film Purbalingga (FFP) 2017. Namun belum beruntung karena tidak berhasil menjadi juara. Saat ini, film yang diproduksi awal 2017 ini mewakili Purbalingga pada ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2017.
(mdk/noe)