Filosofi Batik Motif 'Wahyu Tumurun' yang Dibeli Ganjar saat Blusukan ke Sukoharjo
Di Jawa, wahyu temurun bisa dimaknai petunjuk dari Allah yang berkaitan dengan pangkat atau kedudukan.
Ganjar juga menyambangi ratusan perajin batik di Dukuh Bangkean Desa Kenep, Sukoharjo.
- Motif Batik Gajah Oling Resmi Jadi Kekayaan Intelektual Banyuwangi
- Imutnya Motif Batik Lokatmala Khas Sukabumi, Gambarkan Persahabatan Nenek dengan Seekor Kucing
- Mengenal Batik Tulis Bayat, Hasil Karya Ibu-ibu Usai Gempa Yogyakarta 2006
- Setelah 12 Tahun, Kemenag Luncurkan Batik Baru Jemaah Haji Indonesia, Bernuansa Ungu dan Sarat Filosofi
Filosofi Batik Motif 'Wahyu Tumurun' yang Dibeli Ganjar saat Blusukan ke Sukoharjo
Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo melanjutkan blusukan kampanyenya di Kabupaten Sukoharjo, Selasa (26/12). Usai bertemu pedagang Pasar Jamu dan ke Sekolah Inklusi Nguter, Ganjar juga menyambangi ratusan perajin batik di Dukuh Bangkean Desa Kenep, Sukoharjo.
Di sentra industri batik rumahan itu Ganjar disambut antusias ratusan pembatik tradisional dan warga. Mereka berebut untuk salaman dan berswafoto dengan mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu.
"Maturnuwun pak, sampun mampir Sukoharjo. Pak warga kangen panjenengan," teriak warga.
Ganjar melayani warga dengan ramah. Ia juga menyapa para ibu-ibu yang sedang membatik dengan cara tradisional. Guyonan dan candaan Ganjar membuat ibu-ibu paruh baya itu tak berhenti tertawa.
"Bapak lucu sekali, sini pak ikut mbatik," ajak salah satu pembatik pada Ganjar.
Ganjar kemudian ikut membatik dengan membubuhkan warna di motif batik yang ada. Ia juga berkunjung ke toko dan membeli berbagai produk batik yang dijajakan.
"Wah ini motif Wahyu Temurun ya. Saya beli ini, bagus sekali ini motifnya," ucap Ganjar.
Ganjar mengatakan dirinya memang penggemar batik.
Di manapun daerah penghasil batik, ia selalu membeli produk yang dihasilkan.
"Kalau bicara Solo Raya ini jagoannya batik, seperti di Sukoharjo ini bagus ya. Tradisinya masih berjalan, produksinya bagus dan harganya terjangkau," ucap Ganjar.
Tak hanya melihat atau membeli, Ganjar juga menggunakan moment itu untuk menyerap aspirasi. Ia mendengar banyak masukan kebutuhan para pelaku UMKM itu, mulai pelatihan, peralatan hingga akses modal.
"Maka program-program pemerintahan ke depan harus bisa dirasakan manfaatnya oleh mereka. Ganjar-Mahfud komitmen soal itu," kata Ganjar.
Makna Batik yang Dibeli Ganjar
Aksi Ganjar itu membuat pemilik Batik Kedung Gudel, Agus Samiyono kaget. Ia tak menyangka, Ganjar memahami motif batik yang cukup langka itu. Apalagi, motif Wahyu Temurun memiliki makna yang sangat mendalam bagi pemakainya.
Motif itu lanjut Agus memiliki makna suatu petunjuk yang dibawa malaikat pada nabi. Namun di Jawa, wahyu temurun bisa dimaknai petunjuk dari Allah yang berkaitan dengan pangkat atau kedudukan.
"Enggak nyangka pak Ganjar beli batik motif Wahyu Temurun. Benar-benar orang Jawa yang enggak hilang Jawanya. Wahyu itu kan sesuatu yang mau diemban, jadi sudah pas banget pak Ganjar beli itu. Iki tetenger Gusti (ini petunjuk dari Tuhan) pada beliau," ucap Agus.
Sementara itu berdasarkan hasil penelusuran, motif batik 'Wahyu Tumurun' dalam bahasa Indonesia memiliki arti 'turunnya wahyu'. Filosofinya menggambarkan pengharapan agar para pemakainya mendapat petunjuk, berkah, rahmat, dan anugrah yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Pengharapan untuk mencapai cita-cita, kedudukan ataupun pangkat.