Flu Babi Merebak di Sumut, Ribuan Babi Mati Mendadak
Wabah flu babi diketahui mulai merebak sejak September 2022.
Sebanyak 2.000 ekor babi di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dilaporkan mati mendadak. Kematian ribuan babi itu disebabkan oleh wabah flu babi. Hal itu dibenarkan oleh Ketua Peternak Babi Indonesia, Heri Ginting.
"Total babi yang mati lebih kurang 2.000 ekor. Gejalanya flu babi," katanya, Rabu (30/11).
-
Apa yang dimaksud dengan babat? Babat, salah satu jeroan yang digemari banyak orang, seringkali menjadi pilihan lauk pendamping nasi. Dengan rasa gurih dan tekstur kenyal, babat bisa menjadi hidangan yang sangat menggugah selera.
-
Di mana jeruk Medan biasanya tumbuh? Jeruk ini biasanya tumbuh di daerah dingin seperti di Brastagi, Sumatra Utara.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kapan Baby Djala lahir? Nadi Djala Anggara, putri kedua dari pasangan Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara lahir pada tanggal 1 Oktober 2023.
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
Akibat kematian ribuan babi itu, para peternak mengalami kerugian hingga Rp8 miliar. Wabah flu babi diketahui mulai merebak sejak September 2022. Pasokan daging babi dinilai akan turut terganggu menjelang Natal dan Tahun Baru 2023.
"Flu babi ini sudah pasti berpengaruh. Sekarang aja produksi ternak berkurang hampir 50 persen dan ini akan berpengaruh pada Natal dan Tahun Baru nanti pasokan dagingnya," ungkap Heri.
Bukan hanya itu, wabah flu babi juga menyebabkan harga daging babi anjlok. Sebelum adanya wabah babi, harga per kilogram mencapai Rp65 ribu. Namun, saaat ini harga daging babi hanya Rp35 ribu per kilogram.
Para peternak babi pun berharap pemerintah menyediakan vaksin untuk mengantisipasi wabah tersebut.
"Pemerintah daerah di Sumut membuat satu kebijakan membeli babi-babi yang terpapar virus yang ada di masyarakat maupun peternak. Dibeli sama pemerintah dan dimusnahkan supaya jangan berputar-putar itu penyakit," ucap Heri.
Menurut Heri, saat ini Dinas Peternakan Provinsi Sumut dan Balai Venteriner Medan telah meninjau langsung terkait wabah flu babi.
"Sudah ada turun dari pemerintah untuk melakukan pencegahan dengan melakukan vaksinasi," pungkasnya.
(mdk/ray)