FMPP se Jawa-Madura sepakat nyatakan ISIS sama dengan begal
Keputusan tersebut diambil setelah terjadi perdebatan dengan mendasarkan pada Al Quran, Hadist dan kitab-kitab.
Forum Musyawarah Pondok Pesantren se-Jawa-Madura terkait ISIS menyepakati bahwa ISIS sama dengan begal. Keputusan tersebut diambil setelah terjadi perdebatan dengan mendasarkan pada Al Quran, Hadist dan kitab-kitab yang menjadi dasar pengajaran pesantren salaf pada Rabu (15/4) malam sekitar pukul 23.45 WIB.
Ada tiga pendapat dalam bahtsul masail terkait ISIS, menurut pandangan syariat kelompok harokah Islam yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam Ahlisunnah Wal Jamaah.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Bagaimana Syekh Wasil mendekati masyarakat dalam penyebaran Islam di Kediri? Saat pertama kali datang ke Kediri, Syekh Wasil tidak secara langsung menyebarkan Islam ke masyarakat. Ia menggunakan pendekatan tertentu, yakni memulai dakwahnya dengan mendekati para raja yang saat itu berada dalam masa pemerintahan Prabu Sri Aji Jayabaya.
-
Bagaimana Islam masuk ke Sidoarjo? Mengutip situs resmi Pemkab Sidoarjo, masuknya Islam ke Sidoarjo diperkirakan setelah kedatangan Sunan Ampel ke Ampel Denta Surabaya.
-
Apa yang menjadi inti pesan khutbah dalam Salat Ied di Purwokerto? “Sudah barang tentu kita membutuhkan anak bangsa yang rela mengorbankan waktu dan tenaganya untuk kemajuan bangsa. Kita butuh generasi yang unggul dan hebat, generasi yang mencintai Allah dan tunduk terhadap aturan-Nya. Karena hanya dengan kembali kepada aturan hidup Allah, segala problem yang kita hadapi dapat terurai dengan baik,” kata Jebul.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
Pertama dari aspek politik (siyasah), ISIS tergolong pemberontak (ahlul baghyi) karena dianggap memiliki ta'wil sa'igh. Kedua dari aspek ideology (aqidah), ulama berbeda pendapat, satu pendapat mengatakan kafir dan pendapat lain mengatakan tidak kafir. Dan ketiga dari aspek aksi (harokah), aksi ISIS dianggap sebagai tindakan qutto'ut thoriq (begal/rampok).
"Keputusan Komisi A yang membahas soal ISIS dan radikalisme global disepakati ada tiga putusan. Yakni ISIS itu sama dengan pemberontak, sama dengan begal dan ada perbedaan mereka kafir dan tidak kafir," kata ketua umum FMPP Gus Ibrahim A Hafidz pada merdeka.com, Kamis (16/4).
Seperti diberitakan sebelumnya, kegiatan bahtsul masa'il Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) 100 pesantren se-Jawa-Madura yang dilaksanakan di Ponpes Lirboyo Kediri 15-16 April 2015, membahas 21 permasalahan terkini menurut pandangan Islam.
21 Pembahasan tersebut dibagi menjadi tiga komisi yakni komisi A,B dan C. Dan masing-masing membahas 7 permasalahan. Kegiatan yang dilaksanakan setahun dua kali ini menjadi ajang pertarungan ilmu debat dengan berdasarkan Al Quran, Hadist dan kitab-kitab yang digunakan sebagai rujukan pesantren salaf Ahlusunnah Wal Jama'ah.
Baca juga:
Jokowi: Hal berkaitan dengan terorisme negara harus menang
Amerika puji langkah Indonesia blokir situs Islam radikal
Cegah ISIS, Pesantren di Jawa Timur gelar musyawarah
Ancaman ISIS, Polda Jateng kerahkan Brimob di Nusakambangan
JK undang MUI dan pimpinan ormas Islam bahas ISIS
Panglima TNI: ISIS datang kita habisi, kita sikat semua!