FOTO: Melihat Perawatan Anak-Anak Penderita Thalasemia di Rumah Sakit Fatmawati
Thalasemia diketahui menempati posisi kelima di antara penyakit tidak menular setelah penyakit jantung, gagal ginjal, kanker dan stroke.
Pemerintah telah menghabiskan anggaran sebesar Rp2,78 triliun untuk membiayai perawatan transfusi darah hingga obat-obatan bagi pasien thalasemia.
FOTO: Melihat Perawatan Anak-Anak Penderita Thalasemia di Rumah Sakit Fatmawati
Anak-anak penderita thalasemia (penyakit kelainan darah) menjalani perawatan dengan melakukan transfusi darah di RSUP Fatmawati, Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Pemerintah telah menghabiskan anggaran sebesar Rp2,78 triliun untuk membiayai perawatan transfusi darah hingga obat-obatan bagi pasien thalasemia.
- FOTO: Calon Anggota KPPS Jalani Seleksi Pemeriksaan Kesehatan Jelang Pemilu 2024
- 8 Foto Terbaru Pemain 'DEWI FORTUNA' Putri Patricia Yang Kini Sedang Jalani Pengobatan Tumor
- Jarang Tersorot, 8 Foto Cantik Dasha Yang Kini Sudah Tumbuh Remaja
- FOTO: Ada Resepsi Pernikahan Saat Gedung K-Link Terbakar, Pengantin dan Tamu Berhamburan
Berdasarkan data BPJS Kesehatan 2020 beban pembiayaan kesehatan sejak tahun 2014 sampai tahun 2020 terus mengalami meningkat
Pembiayaan thalasemia diketahui menempati posisi kelima di antara penyakit tidak menular setelah penyakit jantung, gagal ginjal, kanker dan stroke.
Sebagai informasi, Thalasemia adalah penyakit keturunan (kelainan genetik) akibat kelainan sel darah merah yang dapat
menyebabkan penderita harus melakukan transfusi darah sepanjang usianya.
Berdasarkan data Yayasan Thalasemia Indonesia, ditemukan adanya peningkatan kasus thalasemia. Sejak 2012, ada sebanyak 4.896 kasus, hingga bulan Juni 2021 data penyandang talasemia di Indonesia tercatat ada 10.973 kasus.
Secara klinis ada tiga jenis talasemia, yakni talasemia mayor, talasemia intermedia, dan talasemia minor.
Dalam perawatannya, untuk pasien thalasemia mayor memerlukan transfusi darah secara rutin seumur hidup sebanyak dua hingga empat kali seminggu.
Sedangkan pasien thalasemia intermedia membutuhkan transfusi darah, tetapi tidak rutin.
Sementara pasien
talasemia minor secara klinis sehat, hidup seperti orang normal secara fisik dan mental, tidak bergejala
dan tidak memerlukan transfusi darah.