FOTO: Perjuangan Pelaku UMKM Pertahankan Usaha di Tengah Banjir Produk Impor
Banjirnya produk impor yang dijual dengan harga murah menyebabkan produk lokal semakin terpinggirkan dalam persaingan di pasar.
Seorang perajin sedang menyelesaikan pembuatan tas pada rumah produksi Biyantie, di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, pada 9 November 2024. Banjirnya produk impor menyebabkan produk lokal semakin terpinggirkan dalam persaingan di pasar. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar
Salah satu UMKM yang turut terdampak gempuran produk impor adalah Biyantie, yang memproduksi tas dari kulit. Aan, pemilik Biyantie, mengungkapkan bahwa usaha yang dibangun sejak 2011 ini semakin sulit untuk berkembang saat tas-tas impor kian marak di pasaran. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar
Menurut Aan, tas-tas impor itu dijual dengan harga sangat murah sehingga membuat produk lokal tersisihkan di mata konsumen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar
Segenap upaya mesti dilakukan pelaku UMKM agar produk mereka tetap mencuri perhatian konsumen. Selain terdampak banjirnya produk impor, perkembangan UMKM di Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan lain. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar
Keterbatasan akses terhadap teknologi, rendahnya literasi digital, masalah legalitas, serta kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan menjadi tantangan bagi para pelaku UMKM. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar
Sejumlah perajin tengah menyelesaikan pembuatan tas pada rumah produksi Biyantie, di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, pada 9 November 2024. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar
Perajin tengah menyelesaikan pembuatan tas pada rumah produksi Biyantie, di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, pada 9 November 2024. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar
Sejumlah perajin tengah menyelesaikan pembuatan tas pada rumah produksi Biyantie, di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, pada 9 November 2024. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar