FPI klaim tidak sweeping, cuma pawai simpatik di Kendal
FPI mengaku mereka yang jadi korban dan diprovokasi.
Front Pembela Islam (FPI) membantah melakukan aksi sweeping dan menyebabkan insiden hingga bentrok dengan ribuan warga Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah pada Kamis (19/7) lalu. Mereka ingin membantah tudingan disebut biang rusuh.
"Kami tidak melakukan sweeping, bukan tugas kewenangan kami melakukan sweeping. Kami melakukan pawai simpatik. Tidak benar jika FPI dikabarkan melakukan sweeping," kata Ketua DPW FPI Temanggung, Burhanudin dalam keterangan pers yang digelar di Markas Besar FPI Jateng DIY di Jl. Raya Wates Km.8, Gamping, Sleman, DIY Minggu (21/7).
Menurut Burhanudin aksi itu dilakukan pada Rabu (18/7) dan Kamis (19/7). FPI sudah memberitahukan aksi itu ke Polsek dan Polres Kendal. Sehingga, aksi itu terpantau pihak kepolisian.
"Pihak kepolisian meminta agar kami saat pawai tidak dilakukan dengan mengerahkan massa yang banyak," ungkapnya.
Alasan kenyamanan pengguna jalan menjadi penyebab polisi meminta agar pawai dilakukan seminimal mungkin massa aksi.
"Kita tidak banyak, hanya sekitar 80 orang. Banyak anak kecil dan pelajar dari rombongan keluarga FPI. Niat kita pawai simpatik, ini bulan Ramadan, ayo sama-sama hindari bentuk-bentuk kemaksiatan di masyarakat. Tetapi, rombongan kita yang tengah pawai di belakang di lempar batu," tandasnya.
Selain itu, tambah Burhanudin jika berniat untuk melakukan bentrok, maka FPI tentunya sudah mempersiapkan semuanya dari awal untuk bentrok dengan membawa senjata dan pentungan.
"Kalau niat kita bentrok, sweeping, pasti kita persiapkan semuanya. Tetapi, sekali lagi saya sampaikan nawetu (niat) kita melakukan pawai simpatik," paparnya.
Burhan mengakui menemukan kemaksiatan dalam pawai tersebut. Diantaranya penjualan nomor togel yang menjamur di sepanjang perjalanan pawai di lokasi bentrok.
Aksi sweeping ini berbuntut kericuhan. Warga mengamuk karena mobil FPI menabrak seorang wanita. Mereka pun mengamuk dan membakar mobil tersebut. Warga juga mengepung anggota FPI yang berlindung di masjid. Polisi telah menetapkan tiga orang tersangka dalam peristiwa tersebut.